Ramallah, MINA – Sebagai langkah protes terhadap pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dari Tel Aviv ke Yerusalem, Utusan Palestina untuk Washington dipanggil pulang pada Selasa (15/5).
Husam Zomlot menegaskan kepada AP bahwa dia akan kembali ke Palestina.
Menteri Luar Negeri Riad Malki mengatakan, Presiden Mahmoud Abbas menginstruksikan Zomlot untuk kembali ke Ramallah.
“Ketika mereka (AS) membuka kedutaannya di Yerusalem, ada kebutuhan untuk keputusan dari pihak kami dan ini adalah keputusan kami,” kata Malki, demikian The New Arab melaporkan.
Baca Juga: Sandera Israel Yehoud Desak Trump dan Netanyahu Jamin Gencatan Senjata
AS merelokasi kedutaannya ke Yerusalem pada Senin (14/5) yang terjadi hanya beberapa bulan setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya pada bulan Desember.
Memindahkan kedutaan ke Yerusalem melanggar beberapa dekade kebijakan AS bahwa status kota akan diputuskan dalam negosiasi masa depan antara Israel dan Palestina.
Sebagian besar pemimpin dunia mengkritik keputusan Trump, tetapi disambut dan dilobi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Warga Palestina melancarkan protes terhadap pelantikan kedutaan baru AS di Yerusalem, yang dihadiri oleh putri Trump, Ivanka dan suaminya, Jared Kushner.
Baca Juga: OKI Tegaskan Tolak Upaya Pemindahan Paksa Rakyat Palestina
Israel menanggapi protes massal dengan menembakkan tembakan ke warga sipil di Palestina yang tidak bersenjata. Setidaknya 61 orang Palestina tewas pada hari Senin dan lebih dari 2.400 terluka. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)