Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NOVEL PROVOKATIF CERITAKAN MUSLIM JADI PRESIDEN PERANCIS

Rudi Hendrik - Rabu, 17 Desember 2014 - 15:19 WIB

Rabu, 17 Desember 2014 - 15:19 WIB

796 Views

Novelis provokatif Perancis, Michel Houellebecq. (Foto: Maria Laura Antonelli/Sipa)
<a href=

Novelis provokatif Perancis, Michel Houellebecq. (Foto: Maria Laura Antonelli/Sipa)" width="300" height="275" /> Novelis provokatif Perancis, Michel Houellebecq. (Foto: Maria Laura Antonelli/Sipa)

Paris, 24 Safar 1436/17 Desember 2014 (MINA) – Penulis novel ternama Perancis, Michel Houellebecq, memicu kemarahan publik setelah mengumumkan novel berikutnya yang bercerita masa depan partai Islam memenangkan kursi presiden di negara itu.

Novel baru yang berjudul “Submission” itu menuai banyak kecaman dan disebut bersifat provokatif, OnIslam.net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (17/12).

Houellebecq dikenal sebagai seorang novelis provokatif. Karyanya yang akan dirilis Januari 2015, bercerita tentang masa depan Perancis pada tahun 2022, di mana Presiden François Hollande mengakhiri jabatan presiden untuk masa keduanya.

Dalam novel, diceritakan dua pihak berlomba-lomba memperebutkan kursi presiden, satu adalah partai sayap kanan Front Nasional dan lainnya adalah Partai Persaudaraan Muslim.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Akhirnya, cerita menunjuk partai Islam sebagai pemenang pemilihan presiden, bersekutu dengan kelompok Sosialis dan paham tengah.

Menurut majalah Les Inrocks, Houellebecq merupakan salah satu sastrawan utama Perancis.

Pada tahun 2002, pengadilan Perancis membebaskan Houellebecq dari tuduhan menghasut rasisme dengan menyebut Islam “agama terbodoh”.

Judul “Submission”, adalah kiasan yang jelas terhadap kata “Islam”, yang dalam bahasa Arab berarti “tunduk pada kehendak Allah”.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Perancis adalah rumah bagi sekitar enam juta minoritas Muslim, terbesar di Eropa. (T/P001/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda