Aljir, MINA – Puluhan ribu mahasiswa dan tenaga medis Aljazair kembali turun ke jalan-jalan di ibu kota Aljir pada Selasa (19/3), hanya beberapa jam setelah Presiden Abdelaziz Bouteflika mengkonfirmasi bahwa dia berencana tetap berkuasa setelah mandatnya berakhir bulan depan.
Para mahasiswa bergabung dengan para profesor universitas dan profesional medis untuk rapat umum pada hari peringatan kemenangan Aljazair dalam perang kemerdekaannya.
“19 Maret 1962: akhir perang Aljazair! 19 Maret 2019: awal dari perubahan sistem,” bunyi satu tanda merujuk pada perjanjian Evian yang mengakhiri kekuasaan kolonial Perancis 57 tahun yang lalu, demikian Nahar Net melaporkan.
Presiden Bouteflika yang telah memerintah Aljazair selama 20 tahun, kembali menentang tuntutan bahwa ia harus berhenti. Pada Senin ia mengkonfirmasi bahwa ia akan tetap menjabat di luar masa jabatannya bulan depan.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Setelah berpekan-pekan protes, ia mengumumkan pada 11 Maret bahwa ia menarik diri dari upayanya untuk masa jabatan kelima dalam pemilihan yang direncanakan pada bulan April.
Pada awalnya pengumuman itu memicu kegembiraan di kalangan demonstran sebelum mereka menyadari bahwa dia berniat untuk tetap menjabat.
Presiden Bouteflika yang berusia 82 tahun dan sedang sakit itu juga membatalkan pemilihan yang dijadwalkan tanggal 18 April dan mengumumkan akan meluncurkan reformasi melalui “konferensi nasional.” (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)