Yerusalem, MINM – Puluhan ribu warga Israel kembali turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa yang sekarang memasuki pekan ke-12, meningkat selama musim panas, menekan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang terjerat kasus korupsi segera mundur dari jabatannya.
Warga Israel memprotes Netanyahu di Yerusalem pada Sabtu malam atas dugaan korupsi dan lemahnya penanganan pandemi virus corona oleh pemerintah. Al Jazeera melaporkan Ahad (13/9).
Kerumunan berkumpul di luar kediaman Netanyahu, meniup peluit, melambaikan tanda dan bendera, dan menyerukan pengunduran dirinya.
Aksi protes yang lebih kecil berlangsung di sepanjang jembatan di persimpangan utama di kota-kota di seluruh Israel.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Media Israel memperkirakan sekitar 10.000 orang menghadiri demonstrasi pekanan di Yerusalem. Penyelenggara mengatakan bahwa sebanyak 25.000 orang bergabung dalam protes tersebut.
Massa menggugat pandemi yang meningkat selama musim panas ketika kasus COVID-19 melonjak.
Dengan populasi sembilan juta, Israel telah melaporkan hampir 150.000 terinfeksi dan lebih dari 1.000 kematian.
Negara ini mengalami resesi akibat pandemi dan tingkat pengangguran berada di atas 20 persen.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Sebuah survei yang diterbitkan pada Agustus oleh Institut Demokrasi Israel menemukan bahwa 61 persen orang Israel tidak mempercayai Netanyahu untuk mengelola krisis virus Corona.
Beberapa kritikus perdana menteri mengatakan dia disibukkan dengan persidangan korupsi atas tuduhan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.
Netanyahu membantah melakukan kesalahan. Dia menggambarkan persidangannya sebagai perburuan penyihir politik kiri yang bertujuan untuk menggulingkannya.
Dia juga mengutuk demonstrasi yang menentangnya, menuduh pengunjuk rasa menginjak-injak demokrasi. (T/RS2/R2)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Mi’raj News Agency (MINA)