Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan Warga Aleppo Sesak Napas oleh Serangan Gas Kimia

Rudi Hendrik - Rabu, 7 September 2016 - 20:42 WIB

Rabu, 7 September 2016 - 20:42 WIB

463 Views

London, 5 Dzulqa’dah 1437/7 September 2016 (MINA) – Puluhan orang harus dirawat karena masalah pernapasan di kota Aleppo, Suriah, karena diduga kuat menghirup gas kimia klorin setelah helikopter pemerintah menjatuhkan bom drum di distrik yang dikuasai oposisi pada Selasa (6/9).

Organisasi Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris mengatakan, bom menghantam kawasan Sukkari dan lebih 70 orang yang sebagian besar warga sipil, jadi sulit bernapas dan menjadi lemas.

Pusat Media Oposisi di Aleppo mengatakan di akun Twitter bahwa Sukkari menjadi sasaran serangan gas klorin, demikian Alaraby.co.uk memberitakan yang dikutip MINA.

Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman tidak dapat mengkonfirmasi klaim itu.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Namun, pemerintah Suriah membantah klaim tentang dijatuhkannya bom drum yang mengandung senjata kimia di lingkungan yang dikuasai oleh oposisi di kota Aleppo, Al Jazeera memberitakan.

Setidaknya gas itu telah menyebabkan satu kematian dan puluhan orang pingsan karena lemas.

Seorang warga Sukkari mengatakan kepada AFP, ada bau yang sangat tajam memenuhi lingkungan setelah terkena bom drum, dia dan orang lain mengalami kesulitan bernapas.

Kedua belah pihak dalam perang Suriah ini telah saling menuding melakukan serangan terhadap warga sipil dan penggunaan senjata kimia seperti gas klorin dan mustard.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Bulan lalu, sebuah tim investigasi yang dibentuk oleh Dewan Keamanan PBB mengatakan dalam sebuah laporan bahwa pasukan Presiden Bashar Al-Assad telah melakukan setidaknya dua serangan kimia, satu pada tahun 2014 dan satu lagi pada tahun 2015.

Namun, Rusia yang merupakan sekutu kuat Suriah “sangat serius mempertanyakan” tentang laporan itu. Sementara utusan Suriah untuk PBB Bashar Jaafari menolak temuan itu. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Timur Tengah