Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puncak Arus Mudik Diperkirakan pada 27-28 Maret 2025

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - Ahad, 23 Maret 2025 - 18:49 WIB

Ahad, 23 Maret 2025 - 18:49 WIB

23 Views

Ilustrasi mudik lebaran (foto: Fpik)

Jakarta, MINA  –  Puncak arus mudik Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 1446 H/ 2025 diperkirakan terjadi pada 27-28 Maret, dengan lonjakan pemudik mulai terlihat sejak H-7 Lebaran.

Untuk mengantisipasi kepadatan, Terminal Kampung Rambutan telah berkoordinasi dengan operator bus guna mengatur keberangkatan armada agar tidak terjadi penumpukan di terminal dan sekitarnya.

Seperti dikutip dari Infopublik.id, Ahad (22/3), Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono menyatakan, pemudik yang berangkat dari terminal itu mulai mengalami peningkatan sejak H-9, terutama untuk tujuan Sumatera.

“Diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 27-28 Maret. Kami akan mengatur lalu lintas secara situasional dan memastikan tidak ada penumpang yang telantar di terminal,” ujar Mulyono.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Senin Ini Berawan Tebal, Sebagian Diguyur Hujan Ringan

Menurutnya, banyak pemudik yang memilih berangkat lebih awal untuk menghindari kenaikan harga tiket serta menikmati waktu lebih lama di kampung halaman.

“Beberapa pemudik mungkin sengaja mudik lebih awal karena khawatir harga tiket melonjak menjelang Lebaran,” tambahnya.

Guna mendukung kelancaran arus mudik, Terminal Kampung Rambutan telah mendirikan sejumlah posko layanan.

“Kami telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung kelancaran mudik. Semua pemudik yang membutuhkan bantuan bisa langsung datang ke posko yang tersedia,” kata Mulyono.

Baca Juga: Gempa Bumi M 5,2 Guncang Wilayah Lembata NTT

Selain menyiapkan fasilitas bagi pemudik, pihak terminal juga mewajibkan semua sopir bus untuk menjalani tes kesehatan dan narkoba sebelum diberangkatkan.

“Kami ingin memastikan bahwa semua sopir dalam kondisi sehat dan benar-benar layak mengemudikan kendaraan. Ini untuk menjamin keselamatan penumpang,” tegas Mulyono.

Pemeriksaan kesehatan sopir bus mencakup: tes urine untuk mendeteksi narkoba, pengukuran tekanan darah, gula darah, dan kolesterol, dan pemeriksaan kondisi fisik secara menyeluruh.

Menurutnya, pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan saat musim mudik, tetapi secara rutin setiap bulan guna memastikan standar keselamatan yang tinggi.

Baca Juga: Menag Umumkan Indonesia Dapat Tambahan Kuota Petugas Haji

Mulyono juga mengingatkan pemudik untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama perjalanan, serta memperhatikan beberapa hal penting sebelum berangkat. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemenag Kirim 20 Dai dan Daiyah ke UEA untuk Pelatihan Dakwah Moderasi Beragama

Rekomendasi untuk Anda