Moskow, MINA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Moskow mencapai kesepakatan dengan negara tetangga Belarusia untuk menempatkan senjata nuklir taktis di wilayahnya.
Kesepakatan dengan Belarus tidak akan melanggar perjanjian nonproliferasi nuklir, kata Putin, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat telah menempatkan senjata nuklir di wilayah sekutu Eropanya selama beberapa dekade.
“Kami sepakat bahwa kami akan melakukan hal yang sama – tanpa melanggar kewajiban kami, saya tegaskan, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang nonproliferasi senjata nuklir,” kata Putin seperti dikutip Al Jazeera, Ahad (26/3).
Putin mengumumkan hal itu ketika ketegangan tumbuh dengan Barat atas perang Ukraina, dan karena beberapa komentator Rusia berspekulasi tentang kemungkinan serangan nuklir.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
“Rusia telah menempatkan 10 pesawat di Belarusia yang mampu membawa senjata nuklir taktis, dan telah mentransfer sejumlah sistem rudal taktis Iskander, yang dapat digunakan guna meluncurkan senjata nuklir,” tambah presiden Rusia itu.
AS – negara adidaya nuklir lainnya di dunia – bereaksi dengan hati-hati terhadap pernyataan Putin, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan, tidak ada tanda-tanda Moskow berencana menggunakan senjata nuklirnya.
Putin juga mengatakan pada Sabtu (25/3) bahwa dia akan mengerahkan amunisi depleted uranium jika Kyiv menerima amunisi semacam itu dari Barat. Komentarnya mengikuti pengumuman Inggris bahwa mereka akan memasok Ukraina dengan peluru anti-tank.
Mengenai pertanyaan tentang bagaimana Moskow akan menanggapi jika Barat memasok Ukraina dengan cangkang uranium yang habis, Putin mengatakan, Rusia memiliki persenjataan dalam jumlah besar. (T/R6/P2)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)