Moskow, MINA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan keberhasilan uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik, yang diklaim mampu membawa hulu ledak nuklir dan terbang ribuan kilometer tanpa batas jangkauan.
Pernyataan tersebut menandai kemajuan baru dalam ambisi rusia/">militer Rusia di tengah meningkatnya ketegangan global terkait senjata strategis.
Uji coba ini diumumkan langsung oleh Putin dalam pidatonya di Moskow, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Senin (27/10). Putin menyebut rudal tersebut sebagai bagian dari sistem senjata generasi baru yang disebutnya “tak tertandingi di dunia.”
Namun, keberhasilan ini justru menuai kecaman dari para ahli pengendalian senjata internasional. Mereka menilai penggunaan reaktor nuklir mini sebagai sumber tenaga rudal Burevestnik menimbulkan risiko besar terhadap keselamatan lingkungan. Beberapa pakar bahkan menjuluki rudal itu sebagai “Chornobyl Terbang”, karena dikhawatirkan dapat menyebarkan gas buang radioaktif ke atmosfer selama penerbangan.
Baca Juga: Presiden Terpilih Irlandia Sebut Israel Negara Teroris
Para analis memperingatkan bahwa setiap uji coba atau kegagalan teknis dapat mengakibatkan pencemaran radioaktif yang luas, mengingat sistem propulsinya menggunakan bahan bakar nuklir yang tidak stabil. “Ini bukan hanya persoalan militer, tapi ancaman langsung terhadap keselamatan lingkungan global,” ujar salah satu peneliti dari lembaga pengendalian senjata Eropa.
Burevestnik pertama kali diperkenalkan pada 2018 sebagai bagian dari pengembangan senjata strategis Rusia untuk menghadapi sistem pertahanan rudal Barat. Dalam pidato pada November 2019, Putin pernah menyampaikan penghargaan anumerta kepada para ilmuwan yang terlibat dalam proyek tersebut, dengan menyebut mereka “telah bekerja untuk menciptakan senjata yang tak tertandingi.”
Hingga kini, belum ada konfirmasi independen terkait lokasi dan rincian teknis uji coba terbaru tersebut. Namun, keberhasilan yang diumumkan Putin ini menandakan bahwa Rusia terus mendorong batas teknologi militernya di tengah kritik dunia internasional terhadap potensi ancaman nuklir di era modern. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sidang Korupsi Berlanjut, Netanyahu Gagal Kurangi Jadwal Bersaksi di Pengadilan
















Mina Indonesia
Mina Arabic