PUTRI PETINGGI IM BANTAH TUDUHAN AL-SISI

Kairo, 7 Rajab 1435/7 May 2014 (MINA) – Aisha Al-Shater, putri dari Wakil Pemimpin Ikhwanul Muslimin, Khairat Al-Shater, mengatakan dalam pernyataan pers bahwa upaya Al-Sisi menuduh ayahnya melakukan kekerasan adalah hal yang tidak berdasar dan tidak bisa diterima.

Sebelumnya dalam wawancara pertamanya yang ditayangkan Senin (5/5), calon presiden dan pemimpin kudeta militer Abdel Fattah Al-Sisi mengklaim bahwa salah satu pemimpin Ikhwanul Muslimin bertemu dengannya selama 45 menit setelah kudeta, dan mengatakan kepadanya bahwa pejuang dari Suriah, Libya dan Afghanistan akan melawan dia.

Ketika pewawancara bertanya apakah ia merujuk ke Al-Shater, Al – Sisi menyamarkan jawabannya yang mengarah kepada Al-Shater.

Menanggapi hal itu, Aisha mengatakan, “Yang aku tahu adalah bahwa ketika beberapa tokoh media yang menghasut orang untuk membakar rumah kami, ayah saya mengatakan kepada kami, bahwa kami bukan pendukung kekerasan, dan mereka tidak akan menyeret kita untuk itu,” ujar Aisha.

“Menghubungkan ayahku dengan kekerasan apapun adalah hal yang tidak dapat diterima. Dia selalu mendesak kita untuk mengasihi Mesir dan melayani rakyatnya. Ia hidup untuk negaranya dan tidak bermigrasi ke luar negeri seperti pengusaha lain,” jelasnya.

Dia juga menambahkan bahwa bukti terbesar pasifisme ayahnya adalah bahwa “ketika Ikhwanul Muslimin terpilih berkuasa, ia tidak balas dendam atau menyerukan pembalasan dendam terhadap orang-orang yang tidak adil memenjarakannya selama 12 tahun”. (T/P01/IR).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0