Kairo, 16 Rajab 1437/24 April 2016 (MINA) – Pengadilan Mesir pada Sabtu (23/4) menunda putusan akhir di pengadilan terhadap mantan Presiden Muhammad Mursi yang didakwa sebagai “mata-mata Qatar” hingga 7 Mei.
Dikutip dari Anadolu Agency, pengadilan telah menuduh Mursi dan 10 terdakwa lainnya sebagai mata-mata untuk Qatar dan membocorkan dokumen rahasia ke negara Teluk kecil tersebut selama satu tahun masa jabatan Mursi sebagai presiden.
Mursi, pemimpin Mesir pertama yang terpilih secara demokratis, digulingkan dalam kudeta militer tahun 2013, setelah terjadi protes terhadap kepresidenannya.
Mursi diganjar hukuman penjara dan divonis hukuman mati untuk dakwaan “bersekongkol melawan Mesir” dengan kelompok Hamas Palestina dan Hizbullah Libanon. Ia juga didakwa “kabur” dari penjara pada 2011.
Baca Juga: Presiden: Iran Tidak Akan Mundur dengan Pencapaian Nuklirnya dan Tolak Ancaman AS
Mursi dan sesama rekan terdakwanya, juga banyak pengamat independen mengatakan, tuduhan itu sarat muatan politis.
Sejak penggulingan dan pemenjaraan Mursi, pemerintah Mesir telah menumpas kelompok Ikhwanul Muslimin, membunuh ratusan anggotanya dan memenjarakan puluhan ribu lainnya. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Yaman Tembak Pesawat Nirawak Canggih AS dengan Rudal Lokal