Doha, MINA – Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan beberapa masalah dalam rencana Presiden AS Donald Trump terkait Gaza masih “memerlukan klarifikasi dan negosiasi”.
“Rencana yang diusulkan Trump mencapai tujuan utama dengan mengakhiri perang, tetapi ada beberapa masalah yang memerlukan klarifikasi dan negosiasi,” kata PM Mohammed kepada televisi Al Jazeera, Selasa (30/9).
“Kami berharap semua orang akan mempertimbangkan rencana ini secara konstruktif dan memanfaatkan kesempatan untuk mengakhiri perang,” ujarnya.
Perdana Menteri Qatar mengatakan, Doha belum menerima tanggapan Hamas terhadap rencana tersebut.
Baca Juga: Kapal Fregat Italia Akan Tinggalkan Armada ke Gaza Karena Risiko Serangan Israel
“Kami masih belum mengetahui tanggapan Hamas terhadap rencana tersebut, yang membutuhkan konsensus dengan faksi-faksi Palestina,” imbuhnya.
Sheikh Mohammed mengatakan, mediator Qatar dan Mesir sudah menjelaskan kepada Hamas dalam pertemuan Senin (29/9) tentang tujuan utama mereka adalah menghentikan perang.
“Fokus utama Qatar saat ini adalah bagaimana mengakhiri penderitaan warga Palestina di Gaza,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa prioritas negaranya adalah “mengakhiri perang, kelaparan, pembunuhan, dan pengungsian di Gaza”.
“Apa yang disampaikan kemarin adalah prinsip-prinsip dalam rencana yang memerlukan pembahasan detailnya dan cara untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
Baca Juga: 47 Atlet Internasional Desak UEFA Larang Israel dari Kompetisi
Perdana Menteri mengatakan negara-negara Arab dan Islam telah melakukan segala upaya “untuk memastikan bahwa Palestina tetap berada di tanah mereka dan mencapai solusi dua negara”.
“Fase saat ini penting dan merupakan bagian dari negosiasi yang ada saat ini, dan harus harus terus dikembangkan dan dibuat efektif serta berhasil,” lanjutnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Isi Pernyataan Bersama Arab-RI Dukung Usulan Trump Soal Gaza