Doha, MINA – Pemerintah Qatar melalui Asisten Menteri Luar Negerinya Lolwah Al Khater mengecam serangan Israel ke Stadion Faisal Al-Husseini di Yerusalem selama Final Piala Liga Palestina.
“Pasukan pendudukan Israel menyerang final sepak bola Palestina. Seandainya ini dilakukan oleh negara lain mana pun, itu akan menjadi tajuk utama, tetapi itu adalah Keistimewaan Israel di mana ia bertindak dan diperlakukan sebagai negara di atas Hukum Internasional,” kata Al Khater di twitternya. Wafa melaporkan, Senin (2/4).
Pasukan Israel menembakkan gas air mata ke Stadion, saat para pemain dari tim Al-Mukaber dan Balata YC jeda sejenak.
Aksi itu, akhirnya menunda pertandingan, yang diakhiri dengan kemenangan 1-0 untuk Jabal Al-Mukaber.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Tidak ada korban yang dikonfirmasi, meskipun puluhan warga Palestina pingsan akibat menghirup gas air mata.
Serangan oleh pasukan Israel terjadi sehari setelah FIFA mencabut hak Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola U-20, yang dilatarbelakangi penolakan secara luas masyarakat Indonesia atas partisipasi timnas Israel dalam gelaran tersebut.
Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, serangan itu sama sekali tidak beralasan, dan pasukan Israel tidak ditugaskan untuk menjaga ketertiban di dalam, atau di sekitar stadion.
“Secara kebetulan, hanya tiga orang yang terluka, seandainya stadion hampir penuh, ini bisa mengakibatkan kematian puluhan suporter,” tambahnya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Para pemain, penggemar, dan administrator sama-sama ingin tahu apa yang akan dilakukan FIFA dalam menanggapi, tidak hanya serangan ini, tetapi sehubungan dengan pembunuhan penyerang top Thaqafi Tulkarem Ahmad Draghmeh pada bulan Desember,” demikian pernyataan tersebut. (T/Hju/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant