Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Qatar Masih Negosiasi Pembelian S-400 dari Rusia

kurnia - Selasa, 5 Maret 2019 - 18:03 WIB

Selasa, 5 Maret 2019 - 18:03 WIB

5 Views ㅤ

Foto: AA

Doha, MINA – Pemerintah Qatar masih bernegosiasi untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.

Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang sedang melakukan kunjungan resmi ke Ibu kota Qatar, Doha.

Kedua pihak mengadakan konferensi pers bersama setelah melakukan pertemuan. Demikian Anadolu Agency melaporkan, Selasa (5/3).

Menlu Qatar menyatakan bahwa dialog tentang pembelian peralatan militer dari Rusia masih berlanjut dan pihaknya belum mencapai keputusan akhir tentang S-400.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

“Tim teknis dan para ahli tengah mendiskusikan masalah ini. Kami menunggu saran mereka untuk perjanjian kerja sama dalam pertahanan dengan Rusia,” tutur Al Thani.

Al Thani menekankan bahwa mencapai solusi politik di Suriah adalah satu-satunya pilihan untuk menyelesaikan krisis Suriah.

Menteri Luar Negeri Qatar mengatakan bahwa dirinya menyambut upaya Rusia dalam menyatukan kelompok-kelompok Palestina.

Sementara Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov mengatakan bahwa mereka siap untuk mempertimbangkan permintaan pihak Qatar tentang pembelian senjata Rusia.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Lavrov mengungkapkan negaranya mengusulkan dialog baru antara kelompok-kelompok Palestina dan Israel, selain itu negaranya juga siap menjadi tuan rumah bagi Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melakukan “dialog tanpa syarat”. (T/R03/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Palestina
Amerika
Internasional