Yerusalem, MINA – Komite Nasional untuk Rekonstruksi Gaza hari Ahad (27/1) menandatangani sebuah nota kesepahaman dengan PBB untuk mengimplementasikan program kerja sementara di Jalur Gaza.
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani di kantor PBB di Yerusalem, antara ketua Komite Rekonstruksi Nasional Qatar, Mohammed Al Emadi, Koordinator Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jimmy McGoldrick, dan Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Nikolai Mladenov.
Pada Nota Kesepahaman tersebut menyatakan, bahwa Komite Qatar akan menyediakan $ 20 juta selama satu tahun untuk implementasi program uang tunai guna kepentingan orang-orang di Jalur Gaza, untuk dilaksanakan dengan koordinasi penuh di antara mereka, Safa melaporkan yang dikutip MINA, Senin (28/1).
Sebelumnya, Al-Emadi mengatakan pada hari Jumat disepakati bahwa uang hibah Qatar akan dihabiskan untuk proyek-proyek kemanusiaan untuk membantu keluarga miskin atau membangun infrastruktur setelah Hamas menolaknya kemarin sebagai akibat dari kontrol Israel dan upaya untuk menggunakannya sebagai alat pemerasan.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Dia menambahkan bahwa “hibah negaranya datang sebagai bantuan kemanusiaan kepada penduduk Gaza, yang akan secara positif mempengaruhi laut dan wilayah dengan meningkatkan listrik dan pengoperasian stasiun pembuangan limbah bahan bakar Qatar dan pengiriman bantuan ke puluhan ribu keluarga miskin dan proyek kemanusiaan lainnya yang diperlukan.”
Perjanjian pertama dengan PBB untuk $ 20 juta untuk pekerjaan sementara akan ditandatangani pada empat hingga enam bulan mendatang.
Qatar mengumumkan hibah keuangan enam bulan sebesar $ 150 juta, terdiri $ 90 juta untuk gaji karyawan Gaza dan $ 60 juta untuk pembangkit listrik.
Qatar mengumumkan dua pembayaran hibah pada November dan Desember 2018, dan memberi manfaat kepada pegawai negeri sipil tanpa militer, keluarga miskin, alumni, dan pekerja, tetapi “Israel” menghentikan pemberian angsuran ketiga yang jatuh tempo bulan ini dengan alasan ketidakstabilan situasi keamanan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Hibah datang dalam kesepakatan untuk menstabilkan gencatan senjata sesuai dengan perjanjian 2014, yang dicapai oleh PBB, Mesir dan Qatar antara faksi-faksi perlawanan di Gaza dan “Israel”. (T/B05/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza