Doha, MINA – Qatar dan Perancis telah menjadi perantara kesepakatan dengan pendudukan Israel dan kelompok Palestina, Hamas, untuk memberikan obat-obatan darurat kepada sekitar 45 sandera Israel yang ditahan Hamas di Gaza, sebagai imbalan atas bantuan kemanusiaan dan medis bagi warga sipil yang paling rentan.
Dikutip dari Memo, Rabu, (17/1), kedua negara mengatakan bantuan tersebut akan meninggalkan Qatar menuju Mesir hari ini sebelum dibawa melintasi Perbatasan Rafah.
Juru bicara qatar/">Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perjanjian itu berarti obat-obatan bersama dengan bantuan kemanusiaan lainnya akan dikirimkan kepada warga sipil di Jalur Gaza, di daerah yang paling terkena dampak dan rentan, sebagai imbalan atas pemberian obat-obatan yang dibutuhkan untuk tawanan Israel di Gaza.
Dia tidak merinci berapa jumlah bantuan atau bantuan apa yang akan diberikan kepada warga sipil.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Sebelumnya, Philippe Lalliot, kepala pusat krisis Kementerian Luar Negeri Perancis yang mengatur upaya bantuan, mengatakan negosiasi telah berlangsung selama berminggu-minggu dan ide awal datang dari keluarga beberapa sandera Israel.
Paket medis khusus selama beberapa bulan, yang dikumpulkan di Prancis, akan dikirimkan ke masing-masing 45 sandera. Komite Internasional Palang Merah akan berkoordinasi di lapangan.
Prancis masih memiliki tiga warga negaranya yang ditahan di Gaza, namun tidak satu pun dari mereka yang membutuhkan pengobatan segera, kata Lalliot. (T/B03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu