Tel Aviv, MINA – Sebuah petisi oleh para rabi Zionis Yahudi mengkritik pencalonan mantan menteri kehakiman Israel, Ayelet Shaked, sebagai wakil partai Rumah Yahudi dalam pemilihan Knesset berikutnya.
“Lebih baik kehilangan kursi di Knesset jika harus mengangkat Ayelet Shaked,” kata Rabi Shlomo Aviner, salah satu rabi paling terkemuka dari Zionis religi ke radio publik pada hari Kamis (4/7).
Aviner percaya ada kebutuhan untuk kepentingan kemajuan agama dan membutuhkan individu yang menjaga Taurat sepanjang hidup mereka.
“Tetapi tidak seharusnya ada perempuan dalam politik,” katanya seperti dikutip Arab 48.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Shaked, yang mencalonkan diri dalam pemilihan Knesset terakhir sebagai ketua bersama, dan mantan Menteri Pendidikan Naftali Bennett, adalah bagian dari partai sayap kanan yang baru, setelah memecah Rumah Yahudi. Shaked adalah seorang Yahudi sekuler, meskipun Rumah Yahudi adalah partai yang mewakili Zionisme agama.
Aviner mengatakan, posisinya berasal dari penolakan perempuan untuk memasuki kehidupan politik, bahkan jika ada perempuan yang religius, bukannya Shakid.
“Ini tidak baik, dan spiral politik yang rumit bukanlah arena untuk peran wanita,” katanya.
Menanggapi kata-kata Avener, Yair Lapid, kandidat kedua dalam partai itu, menulis bahwa fanatik dan chauvinis religius tidak perlu ada dalam politik, dan pada kenyataannya tidak juga di rabbi.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Saya berterima kasih kepada rabi yang mengingatkan saya tentang masuknya saya ke dunia politik,” kata anggota Partai Buruh Shelly Yachimovich. (T/B05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka