Oleh Ansaf Muarif Gunawan/Wartawan Kantor Berita MINA
Setiap umat muslim pasti merindukan Bulan Ramadhan, bulan mulia yang banyak memiliki sederet keutamaan. Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang atas kemurahan dan karunia-Nya kita diberi kesempatan untuk bertemu bulan Ramadhan lagi tahun ini. Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia di antara 12 bulan dalam satu tahun. Ramadhan adalah satu-satunya bulan yang disebutkan oleh Allah Subhanahu Wa Taala.
Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nanti umat Islam. Ramadhan diperumpakan seperti tamu yang mulia dan agung. Perintah yang paling dianjurkan oleh Allah Subhanahu Wa Taala adalah puasa. Puasa di bulan Ramdhan diwajibkan bagi orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan kalau sudah baligh wajib untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirmaAl-Qur’an Baqarah [2]: 183.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Jelaskan Tafsir Al-Qur’an Surah Asy-Syura Ayat 13-15
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Ayat ini diturunkan di Madinah pada tahun 2 H, dan termasuk dalam kelompok ayat-ayat yang diturunkan tentang puasa.
Ayat ini merupakan perintah Allah Subhanhu wa Ta’ala kepada orang-orang yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa. Puasa diwajibkan atas orang-orang yang beriman sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum mereka, yaitu umat-umat terdahulu seperti Yahudi dan Nasrani.
Baca Juga: 7 Amalan Utama di Bulan Ramadhan
Tujuan diwajibkannya puasa adalah agar orang-orang yang beriman dapat bertakwa kepada Allah Subhanhu wa Ta’ala. Takwa adalah sikap hati yang selalu mengingat dan takut kepada Allah Subhanhu wa Ta’ala, serta menjauhi segala larangan-Nya.
Dengan melaksanakan ibadah puasa, orang-orang yang beriman dapat meningkatkan ketakwaan mereka kepada Allah Subhanhu wa Ta’ala, sebagaimana bunyi ayatnya la’allakum tattakun yang menjadi tujuan utama puasa yaitu menjadi orang yang bertakwa. Selain itu juga, puasa dapat memperoleh pahala dan ampunan.
Mengingat betapa mulianya bulan Ramadhan ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan rahmat dan maghfirah-Nya kepada setiap orang mukmin yang melakukan puasa pada siang hari dan qiyamul lail pada malam hari semata-mata atas dorongan iman dan mengharapkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ibadah sunnah di bulan Ramadhan nilai pahalanya sama dengan nilai pahala ibadah fardhu di luar bulan Ramadhan. Ibadah fardhu di bulan Ramadhan, nilai pahalanya dilipat gandakan 70 kali dibanding ibadah fardhu di luar bulan Ramadhan. Barangsiapa melaksanakan ibadah tepat pada malam lailatul qadar, maka nilai pahalanya lebih baik dari pada melaksanakan ibadah selama 1000 (seribu) bulan atau sekitar 83 tahun di luar malam lailatul qadar.
Baca Juga: Bulan Ramadhan, Saat Tepat untuk Bertaubat
Sehubungan dengan hal tersebut, maka seluruh umat Islam diperintahkan untuk meningkatkan amal ibadahnya di bulan suci Ramadhan, baik itu wajib maupun sunnah. Dengan memperbanyak sedekah dan silaturrahim, serta menjauhkan segala bentuk perbuatan dosa dan maksiat baik kecil maupun besar.
Dengan demikian pintu surga akan terbuka, pintu neraka akan tertutup serta syetan-syetan akan terbelenggu sehingga tidak mampu menggoda umat manusia, karena orang-orang mukmin yang berpuasa pada siang hari dan qiyamul lail pada malam hari, maka mereka telah mampu menaklukkan hawa nafsu yang selalu mendorong manusia melakukan perbuatan jahat.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang agung dan mulia. Siapapun yang mampu mengisi bulan Ramadhan dan dapat memaksimalkan di bulan yang mulia ini dengan berbagai ibadah, amal saleh, membaca Al-Qur’an, menolong orang dan ibadah mendekatkan diri kepada Allah Subhanhu wa Ta’ala. Niscaya kita adalah benar-benar orang yang beruntung.
Karena untuk orang yang mampu memaksimalkan ibadah bulan Ramdhan di tiga fase, awal, tengah dan akhir, hal ini disebutkan dalam hadis yang mana awal Ramadhan benar-benar menjadi rahmat baginya, pertengahan Ramadhan menjadi pengampunan baginya, dan akhir Ramadhan menjadi maklumat terbebasnya ia dari neraka.
Baca Juga: Tetap Terhidrasi, Kunci Puasa Nyaman dan Sehat
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi Sallam bersabda:
رَمضَانُ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ وَاخِرُهُ،وَأٰخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
“Ramadhan itu awal (permulaan)nya adalah rahma tengahannya adalah ampunan dan penghujungnya adalah terbebas neraka.” (H.R Salman Alfarisi)
Kaum muslimin sekalian! Marilah kembali membongkar sudut-sudut kesadaran kita bahwa bulan Ramadhan memang menyimpan berbagai keutamaan yang layak kita telaah dan kita jadikan motivasi untuk beramal lebih baik di bulan tersebut. Berikut ini, beberapa keutamaan yang sering dipaparkan oleh para ulama.
Baca Juga: Safari Ramadhan di Tasikmalaya, Imaam Yakhsyallah Bahas Pentingnya Memakmurkan Masjid
- Bulan Al-Quran.
Pada bulan Ramadhan Allah Subhanhu wa Ta’ala menurunkan Al-Qur’an. Sebagaimana berfirmanya:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Al-Baqarah [2]: 185)
Berkaitan dengan Al-Qur’an Rasullullah Shallahu Alaihi Wasallam bersabda sebaik-sebaik ibadah yang paling adalah membaca Al-Qur’an.
Baca Juga: Al-Azhar Mesir Kirim Delegasi untuk Dakwah di Indonesia Selama Ramadhan
“أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ”
“Sebaik-baik amal (ibadah) adalah membaca Al-Qur’an.” (Abu Dawud dan Imam Ibnu Majah)
Kenapa membaca Al-Qur’an disebut sebagai sebaik-sebaik ibadah? Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda membaca satu huruf sepuluh kebaikan. “Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan bahwa alif-lam-mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Hendaknya kita terus memperbanyak membaca Al-Qur’an, sebagaimana para ulama mengatakan, Imam Al-Bukhari menghatamkan Al-Qur’an selama bulan Ramadhan sebanyak 60 kali, berati sehari dua kali khatam, dan para sahabat banyak yang menghatamkan Al-Qur’an selama bulan Ramadhan 3 hari sekali khatam Al-Qur’an.
Baca Juga: 7 Tips Agar Bisa Khatam Al-Quran di Bulan Ramadhan
Menjadi sebuah pertanyaan dan renungan bagi kita kenapa para sahabat semangat membaca Al-Qur’an di saat Ramadhan? Karena Ramadhan bulan Al-Qur’an dan Al-Qur’an turun di bulan Ramadhan.
- Setan-Setan Dibelenggu oleh Allah
Salah satu keberkahan bulan suci ini adalah dibelenggunya setan-setan oleh Allah sehingga mereka tidak bisa bebas leluasa memperdayai Bani Adam.
Rasulullah Shallallah Alaihi Sallam bersabda:
إِذَا كَانَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَّةُ الْجِنِّ
Baca Juga: Kajian Surat Al-Baqarah Ayat 186: Ramadhan Bulan Pengabulan Doa
“Di malam pertama bulan Ramadhan dibelenggulah setan-setan dan jin-jin yang durhaka.” (H.R. At-Tirmidzi).
Menurut Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali, hadits ini menjelaskan bahwa pada bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang durhaka dibelenggu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga mereka tidak dapat mengganggu umat Islam seperti biasanya.
Imam Al-Qurtubi juga menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan bahwa pada bulan Ramadhan, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk melakukan ibadah dan meningkatkan ketakwaan mereka.
Setan yang dimaksud bisa berarti setan dari kalangan jin dan bisa berarti setan dari kalangan manusia. Coba lihat, pada bulan ini para pelaku maksiat seakan terbelenggu dari kemaksiatannya. Tempat-tempat maksiat ditutup dan sarana-sarana kejahatan pun terkunci. Seluruh hamba, mulai dari yang paling jahat sampai yang paling shalih, berbondong-bondong menggapai maghfirah (ampunan) dan kemuliaan pada bulan ini.
Baca Juga: 75.000 Jamaah Laksanakan Shalat Tarawih di Masjidil Aqsa
Hadits ini menjelaskan bahwa pada bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang durhaka dibelenggu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini berarti bahwa pada bulan Ramadhan, kekuatan setan-setan dan jin-jin yang durhaka menjadi lemah, sehingga umat Islam dapat lebih mudah untuk melakukan ibadah dan meningkatkan ketakwaan mereka.
Dengan demikian, bulan Ramadan menjadi kesempatan yang sangat baik bagi umat Islam untuk memperkuat hubungan mereka dengan Allah SWT, memperoleh pahala yang besar, dan meningkatkan kesadaran spiritual mereka.
- Pintu Surga Dibuka dan Pintu Neraka Ditutup
Pada bulan ini Allah menutup pintu-pintu neraka dan membuka pintu-pintu Surga. Sebagai isyarat terbuka luasnya rahmat Allah pada bulan ini bagi para hamba yang kembali kepada-Nya. Rasulullah bersabda:
وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ قَلَمٌ يُفْتَحُ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ.
Baca Juga: Ini Ciri-Ciri Kurma Murni Tanpa Tambahan Gula
“Pada bulan ini, akan ditutup pintu-pintu Neraka dan tidak ada satu pun yang terbuka. Dan dibuka pintu-pintu Surga tidak ada satu pun yang ditutup.” (H.R. At-Tirmidzi)
- Tersebarnya Nilai-nilai Kebaikan dan Tertutupnya Pintupintu Kejahatan.
Di bulan suci ini keinginan untuk beramal shalih akan meningkat. Seiring dengan itu, keinginan berbuat jahatpun tertahan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِي الشَّرِّ أَقْصِرْ
“Pada bulan ini seorang penyeru akan menyerukan, ‘Wahai orang-orang baik yang hendak berbuat kebaikan, berlombalah! Wahai orang-orang yang hendak berbuat jahat, urungkanlah.” (HR. At-Tirmidzi)
- Terbebas dari Api Neraka.
Setiap malam di bulan Ramadhan Allah membebaskan hamba-hamba yang dikehendakiNya dari api Neraka. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
“Allah membebaskan hamba-hambaNya dari api Neraka. Dan setiap malam di bulan Ramadhan ini.” (H.R. Imam Al Baihaqi)
- Doa yang Mustajab
Di bulan suci ini, Allah memberikan kesempatan satu doa yang mustajab bagi setiap muslim. Maka dari itu perbanyaklah doa, khususnya menjelang berbuka.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عَنْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ وَ إِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ مِنْهُمْ دَعْوَةً يَدْعُو بِهَا فَيُسْتَجَابُ لَهُ
“Sesungguhnya Allah membebaskan hamba-hambaNya dari api Neraka setiap hari dan malam di bulan Ramadhan. Dan sesungguhnya setiap muslim memiliki satu doa yang mustajab di bulan ini.” (HR. Ahmad)
- Malam Lailatul Qadar.
Di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, yaitu malam lailatul qadar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman Q.S. Al-Qodr [95]: 1-5.
إِنَّآ أَنزَلۡنَـٰهُ فِى لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ (١) وَمَآ أَدۡرَٮٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ (٢) لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٌ۬ مِّنۡ أَلۡفِ شَہۡرٍ۬ (٣) تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيہَا بِإِذۡنِ رَبِّہِم مِّن كُلِّ أَمۡرٍ۬ (٤) سَلَـٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ (٥)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur`an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Al-Qadar: 1-5)
Agar dapat mencapai tujuan puasa yang hakiki, maka kita harus berusaha meningkatkan kualitas ibadah selama di bulan Ramadhan, dengan memperbanyak zikir, memperhatikan shalat yang wajib, membaca Qur’an menolong sesama, shalat malam dan lain sebagainya.
Semoga kita termasuk dalam kelompok orang-orang yang mampu meraih kemuliaan dan keagungan bulan Ramadhan dengan melaksanakan berbagai ibadah dan amal shaleh di dalamnya, sehingga Ramadhan kali ini benar-benar menjadikan diri kita sebagai pribadi pribadi yang bertakwa (muttaqi). Amiin. []
MI’raj News Agency (MINA)