Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RAJA ARAB SAUDI HUBUNGI PEMIMPIN-PEMIMPIN DUNIA HENTIKAN AKSI ISRAEL DI AL-AQSHA

Rendi Setiawan - Jumat, 18 September 2015 - 09:14 WIB

Jumat, 18 September 2015 - 09:14 WIB

1048 Views

(Foto: Saudi Gazette)

(Foto: Saudi Gazette)

(Foto: Saudi Gazette)

Jeddah, 4 Dzulhijjah 1436/18 September 2015 (MINA) – Raja  Saudi Arabia, Salman bin Abdulazis telah menghubungi pemimpin-pemimpin dunia antaranya Presiden Rusia, Presiden Perancis, Perdana Menteri Inggeris, Presiden Turki, Emir Qatar, dan Sekjen PBB, untuk mengimbau dunia internasional, menghentiksan aksi-aksi  pelanggaran serius yang dilakukan Israel di Masjid Al-Aqsha, terakhir terjadi  Selasa lalu.

Raja Salman menyerukan dunia internasional menggentikan aksi-aksi Israel menodai Masjid Al-Aqsha. “Israel nyata-nyata melanggar hukum-hukum internasional,” kata pernyataan Pemerintah Arab Saudi disiarkan Saudi Gazette    yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.

Kerajaan menyatakan, mengecam pelanggaran yang dilakukan pasukan Israel di Masjid Al-Aqsha, salah satu situs suci Islam, beberapa waktu lalu, yang menyebabkan terjadinya bentrokan antara pasukan penjajah Israel dengan rakyat Palestina.

Tindakan Israel itu dikatakannya sebagai  agresi yang akan menyebabkan konsekuensi serius dan dapat menyebabkan aksi ekstremisme dan kekerasan.

Baca Juga: Perundingan Putaran Kedua Iran-AS di Roma Akan Dimediasi oleh Menlu Oman

“Tindakan Israel yang menodai kesucian Masjid Al-Aqsha itu juga merupakan pelanggaran yang amat berbahaya,” demikian pernyataan  kerajaan.

Pernyataan itu mengatakan, tindakan penjajah Israel bertentangan dengan semua prinsip-prinsip internasional, hukum dan peraturan perundang-undangan.

“Kerajaan menegaskan menolak secara mutlak aksi Israel dan menolak rencana Isarel membagi dua Masjid Al-Aqsha,” demikian pernyataan itu.

Lebih lanjut, pernyataan Kerajaan Saudi itu juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera memaksa Israel menghentikan serangan terhadap tempat-tempat suci Islam yang suci dan dihormati hukum internasional serta peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip proses perdamaian.

Baca Juga: Badan Nuklir IAEA Diminta Netral dalam Perundingan Teheran-Washington

Reaksi keras Arab Saudi ini dikeluarkan setelah Selasa (15/9) lalu, pasukan Israel menembakan granat setrum dan gas air mata ke masyarakat Palestina yang mempertahankan diri di dalam Masjid Al-Aqsa.

Sementara itu Raja Arab Saudi, Penjaga Dua Masjid Suci, telah memberitahu Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa ia telah menghubungi para pemimpin dunia mengenai perkembangan terakhir peristiwa yang terjadi di Masjid Al-Aqsha.

Raja Salman juga telah meminta Menteri Luar Negeri-nya, Adel Al-Jubeir untuk mengambil semua langkah yang diperlukan guna melindungi Masjid Al-Aqsha, demikian laporan Kantor berita Palestina, WAFA.

Raja Salman juga telah menghubungi Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani ; Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan; Presiden Perancis Francois Hollande; Perdana Menteri Inggris David Cameron; Presiden Rusia Vladimir Putin; dan Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Baca Juga: Ratusan Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa di Hari Kedua Paskah Yahudi

Raja Salman menekankan perlunya mengerahkan upaya internasional yang serius dan cepat serta perlunya intervensi dari Dewan Keamanan PBB dalam mengambil langkah-langkah mendesak untuk menghentikan pelanggaran Israel dari Al-Aqsa kesucian.

Raja Salman juga menyerukan dunia internasional untuk membantu seluruh rakyat Palestina untuk mendapatkan hak mereka yang sah.

Sementara di lain fihak, Gedung Putih  (sebutan untuk istana Presiden AS) mengatakan sangat prihatin tentang kekerasan dan menyerukan semua pihak untuk “menahan diri dari tindakan provokatif dan menghasut”.

Penjajah Israel merebut berbagai situs Islam di Al-Quds Timur dan sisanya di Tepi Barat dari Yordania dalam perang 1967. Juga tengah berusaha menguasai Masjid Al-Aqsha di bawah kendali otoritas agama Islam, tapi Palestina takut, kontrolnya semakin terkikis oleh meningkatnya kunjungan kelompok Yahudi. (T/P011/P2)

Baca Juga: Setelah Turkiye dan Mesir, Prabowo Lanjutkan Kunjungan ke Qatar

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Dipecat Microsoft, Ibtihal Dapat Tawaran Kerja Dari Pengusaha Kuwait

Rekomendasi untuk Anda