Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raja Yordania Kunjungi Irak, Pertama Kali dalam 10 Tahun

Syauqi S - Selasa, 15 Januari 2019 - 18:20 WIB

Selasa, 15 Januari 2019 - 18:20 WIB

20 Views ㅤ

Raja Yordania Abdullah II (Foto: MEMO)

Baghdad, MINA – Raja Yordania, Abdullah II, bertemu dengan Presiden Irak Barham Saleh di Baghdad pada Senin (14/1), menurut televisi negara. Itu adalah perjalanan pertama Raja Abdullah dalam lebih dari satu dekade (sepuluh tahun).

Seperti dilaporkan Ahram Online, kunjungan ini adalah yang terbaru dari serangkaian pertemuan diplomatik tingkat tinggi di Irak dalam beberapa pekan terakhir, yang dimulai dengan perjalanan Natal yang mengejutkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Perjalanan terakhir Raja Abdullah ke Irak adalah pada 2008, ketika ia menjadi pemimpin Arab pertama yang mengunjungi Baghdad setelah Saddam Hussein digulingkan oleh invasi pimpinan AS pada 2003.

Irak dan Yordania memiliki perbatasan sepanjang 179 kilometer, dan Yordania adalah importir utama minyak mentah Irak.

Baca Juga: Setelah Turkiye dan Mesir, Prabowo Lanjutkan Kunjungan ke Qatar

Pada 2013, kedua negara menyepakati pembangunan jaringan pipa sepanjang 1.700 kilometer yang menghubungkan provinsi Basra yang kaya minyak ke pelabuhan Aqaba di Yordania, tetapi kelompok ISIS yang melakukan pencaplokan hampir sepertiga wilayah Irak menghentikan rencana itu.

Tahun lalu, Amman menyetujui kerangka kerja untuk menghidupkan kembali pembangunan pipa itu, tetapi tidak memberikan kerangka waktu untuk pembangunan jalur tersebut.

Kedua negara juga telah membahas rencana Irak untuk mengimpor sekitar 300 megawatt listrik dari Yordania untuk mengatasi kekurangan daya yang besar di negara itu.

Saat ini, Baghdad sangat bergantung pada tetangganya Iran, mengimpor sekitar 1.300 megawatt listrik dan 28 juta meter kubik gas alam untuk pembangkit listrik mereka.

Baca Juga: Dipecat Microsoft, Ibtihal Dapat Tawaran Kerja Dari Pengusaha Kuwait

Washington, yang melihat Teheran sebagai musuh utamanya di kawasan itu, ingin memutuskan hubungan tersebut.

Upaya itu dilakukan AS dengan memberlakukan kembali sanksi keras terhadap Iran pada November.

“Semua orang memandang Irak sebagai tanah perawan yang membutuhkan lebih banyak investasi oleh kekuatan regional dan internasional,” kata analis politik Irak Issam al-Faily.

“Jordan memiliki keinginan nyata untuk meregangkan pipa minyak dari Basra ke pelabuhan Aqaba untuk memenuhi kebutuhan bahan bakarnya,” terangnya.

Baca Juga: Menlu Sugiono: Indonesia Bersedia Berikan Perawatan Medis untuk Warga Palestina

Irak telah mendapat kunjungan diplomatik yang dinamis dari pimpinan berbagai negara sejak kunjungan Presiden Trump akhir Desember lalu.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo membuat kejutan berhenti di Baghdad pada tur regionalnya pekan lalu, diikuti oleh Menteri Perminyakan Iran dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif, selama empat hari sejak Ahad (13/1). (T/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Presiden: Iran Tidak Akan Mundur dengan Pencapaian Nuklirnya dan Tolak Ancaman AS

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Palestina
Timur Tengah