Washington, MINA – Raja Yordania Abdullah II memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS) tentang rencana pemindahan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pemindahan kedutaan itu, menurutnya, akan mengancam prospek perdamaian Palestina Israel, demikian Jordan Times melaporkan Jumat (1/12).
Berbicara saat kunjungannya ke Washington pada Kamis (30/11), Raja Abdullah II menekankan bahwa tidak ada alternatif untuk solusi dua negara dan itu akan melemahkan usaha AS untuk memulai perundingan perdamaian.
Raja mengunjungi Capitol Hill untuk membahas kerja sama strategis, militer dan ekonomi antara Yordania-AS. Demikian Times of Israel memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Sebelumnya pada hari Selasa, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan, Presiden Donald Trump “secara aktif mempertimbangkan” untuk memindahkan kedutaan ke Yerusalem.
Sehari kemudian, berita televisi Hadashot melaporkan, di Israel “ada harapan yang sangat tinggi” bahwa Trump akan menyatakan secara formal mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negeri Yahudi itu.
Deklarasi tersebut diharapkan dilakukan Trump dalam beberapa hari setelah Ahad (3/12).
Namun, Gedung Putih mengatakan bahwa laporan TV tersebut terlalu dini dan tidak ada pernyataan resmi dari Israel atau AS. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida