Oleh : Septia Eka Putri
Setiap orang punya mimpi, semua orang ingin menggapai cita tetapi ada hal yang perlu dan harus kita genggam dan jangan sampai melakukannya.
Angan – angan ? Berkhayal ?
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Cukup, tak ada yang bisa dibayangkan, hidup ini sudah Allah tulis di Lauhul Mahfuz, semua sudah Allah atur dalam genggamannya. Allah sudah atur baik tiap detik, menit, jam, dan waktu yang berjalan, Allah sudah atur, tak bisa berkhayal. Meraih mimpi yang ingin dicapai sangat sulit. Ini bukan berarti penulis ingin mengendorkan semangat pembaca.
Kali ini dengan artikel yang berjudul tak dapat berkhayal termotivasi oleh sebuah buku karangan Tere Liye yang berjudul “Rembulan Tenggelam di Wajah Mu”, penulis hanya ingin menyampaikan dengan memotivasi pembaca agar meraih mimpi dan menggapai cita dan keinginan dengan selalu melibatkan Allah.
Allah bersama melihat dan bersama kita. Allah tiDak akan jauh dari Apa yang kita perbuat, Allah sangat dekat, bahkan sangat dekat. Dalam sujud, ketika shalat, kita dapat merasakan, dan resapi begitu dekatnya Alah dengan kita.
“ Putri, sekarang Jakarta Gerimis.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Cepat sekali berubah kayak hati.
Semoga pengertian, mau saling mengalah, saling menghargai, saling menjaga, komunikasi yang baik, dan tentu saja yang paling penting pemahaman agama yang baik menyertai rasa sayang biar abadi tidak seperti cuaca”
Jakarta, 6 Januari 2009.
Sepenggal pesan diatas merupakan tulisan di buku Tere Liye persis sama dengan nama penulis. “Putri, seperti terbangun kembali, Subhanallah betapa indah kata dan makna yang terkandung dalam tulisan ini.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Dalam ayat Allah Al Quran Karim.
“Man Jadda Wa Jadda”
Siapa yang bersungguh – sungguh pasti akan mendapatkannya.
Allah telah sampaikan kepada kita, siapa yang bersungguh – sungguh pasti mendapat berkhayal sampai terlarut dalam buaian yang tak pasti membuat kita banyak mengabaikan waktu bahkan waktu yang akan membuat kita terburu – buru. Kalau bisa yang kita mengatur waktu dengan membuat target setiap harinya, agar kita bisa mengatur kinerja dan kemampuan kita dengan me-manage waktu.
Bulan yang suci, bulan yang penuh berkah ini Allah memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri, kesempatan untuk melatih diri dengan memperbanyak amal seperti : shalat rutin lima waktu, one day one juz, sedekah dan perbuatan baik lainnya.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Pastinya selalu patuh kepada kedua orang tua, mengikuti perintah Allah, meniru kepada perbuatan suri tauladan Rasulullah SAW, menghormati sesama muslim, begitu juga menghargai non muslim. 1435 H Puasa kali ini, marilah kita melatih diri, mengatur waktu, agar kita bisa lolos dan diberi gelar takwa seperti firman Allah dalam surah Al Baqarah : 183.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Siapa yang tak ingin gelar ini ? Semua orang pasti menginginkannya, maka bersungguh-sungguh lah.
Kembali kepada khayalan, mencobalah, ketika punya punya mimpi, gapailah mimpi dengan melibatkan Allah dengan selalu mengikuti alur yang Allah berikan, bersungguh-sungguh lah dalam meraih mimpi karena Allah beserta kita.
Optimis, Mimpi itu akan digapai jika kita selalu istikhamah, sabar, ikhlas, ikhtiar, tawakkal, mimpi itu mendatangi kita jika Allah berkehendak.
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Sepenggal motivasi, terinspirasi dari novel karangan Tere Liye “ Rembulan Tenggelam di Wajahmu”. Semoga dengan Ramadhan kali ini kita bisa mendapatkan gelar takwa seperti yang Allah berikan. (Putri/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang