Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah pada Selasa (12/12) meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menekan Israel mengakhiri pendudukannya selama puluhan tahun di wilayah Palestina.
“Kami meminta Dewan Keamanan PBB untuk menekan Israel mengakhiri pendudukannya di atas tanah Palestina, termasuk Al-Quds (Yerusalem Timur),” kata Hamdallah dalam konferensi pers menjelang pertemuan kabinet di Ramallah. Worldbulletin melaporkan.
Hamdallah mengecam keputusan Presiden AS Donald Trump pekan lalu sebab mengakui Al-Quds sebagai ibu kota Israel.
Ia menyebutnya “tidak adil” dan “sebuah pelanggaran terhadap legitimasi internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB dan sebuah serangan terhadap rakyat kita”.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
“Kami tidak akan pernah meninggalkan Al-Quds atau kompromi identitas Arab dan situs sucinya,” katanya.
Ia kemudian menyerukan Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk membela kota suci tersebut.
Hamdallah juga meminta negara-negara dunia untuk mengakui sebuah negara Palestina dengan Al-Quds sebagai ibu kotanya.
Al-Quds tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina, dengan orang-orang Palestina berharap bahwa Al-Quds yang diduduki oleh Israel pada tahun 1967 pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina masa depan.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Keputusan AS terkait Al-Quds telah memicu gelombang protes di wilayah Palestina dan beberapa negara Arab dan Muslim lainnya. (T/R03/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya