Ratusan Demonstran Inggris Protes Anti-Rasisme

London, MINA – Ratusan demonstran di seluruh Inggris melakukan aksi anti-rasisme pada akhir pekan, meskipun ada larangan pertemuan besar karena pandemi Corona.

Para pengunjuk rasa berlangsung pada hari Sabtu (20/6) di kota-kota besar seperti London, Manchester, Edinburgh dan Glasgow.

Spanduk membentang bertuliskan “Say No to Racism” terlihat di Glasgow Square.

Di Edinburgh, pengunjuk rasa termasuk penulis Trainspotting, Irvine Welsh, menyerukan patung Henry Dundas dirobohkan dari St Andrew Square.

Henry Dundas, seorang politisi abad ke-19 yang menunda penghapusan perdagangan budak dan dianggap tidak manusiawi.

Sebelumnya, pada hari Ahad (7/6), Black Lives Matter pengunjuk rasa di Bristol, Inggris, merobohkan patung pedagang budak abad ke-17 Edward Colston dan menggulingkannya melalui jalan-jalan sebelum membuangnya ke Sungai Avon.

Baca Juga:  Polisi AS Pukuli dan Tangkap Demonstran Pro-Palestina

Komandan Polisi Metropolitan Alex Murray mendesak para aktivis di London untuk mematuhi aturan menjaga jarak sosial, yang membatasi kelompok hingga maksimum enam orang.

“Kami tetap dalam pandemi kesehatan,” kata Murray. “Kami menghargai demokrasi dan hak bagi orang untuk menyampaikan pendapat. Namun  kami meminta warga untuk melakukannya dengan cara lain, dan tidak datang ke London untuk menunjukkan aksinya.”

Murray mengatakan polisi telah “bekerja keras dengan para pemimpin masyarakat” untuk mencegah kekerasan, setelah petugas menangkap puluhan demonstran anti-rasisme dan kontra-demonstran sayap kanan akhir pekan lalu.

Black Lives Matter London menolak seruan oleh polisi dan Perdana Menteri Boris Johnson untuk mengakhiri protes damai, yang menurut Johnson telah “dibajak oleh para ekstremis yang berniat melakukan kekerasan”.

Baca Juga:  Indonesia Jamin Keamanan WWF ke-10 dari Ancaman Radioaktif dan Nuklir

Ratusan pengunjuk rasa lainnya berkumpul di Lapangan Parlemen London, dekat patung Perdana Menteri Winston Churchill masa perang.

Para demonstran berbicara tentang perlunya menantang “perilaku dan bahasa rasis.”

Ratusan ribu orang telah melakukan protes damai anti-rasisme di seluruh Inggris sejak kematian George Floyd di Minneapolis pada 25 Mei. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf