Washington, MINA – Ratusan demonstran berkumpul di luar Gedung Putih pada Sabtu (15/11) untuk memprotes berbagai kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Aksi tersebut kembali berlanjut hingga Ahad (16/11), menunjukkan meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap kepemimpinan Trump di tengah dinamika politik domestik yang memanas.
Para demonstran datang membawa beragam poster dan papan protes yang berisi kecaman terhadap kebijakan Trump, khususnya yang dianggap memecah belah masyarakat. Dalam tuntutannya, mereka meminta Trump untuk segera mengundurkan diri dari jabatan presiden. Seruan “Trump Resign” menggema kuat di sepanjang pagar pembatas Gedung Putih.
Dalam aksi tersebut, massa juga membentangkan pita kuning yang lazim digunakan sebagai garis polisi atau penanda tempat kejadian perkara. Simbol itu sengaja digunakan untuk menggambarkan bahwa kebijakan Trump dinilai telah membawa negara ke dalam “situasi darurat politik” yang memerlukan tindakan segera. Beberapa demonstran menyebut langkah itu sebagai bentuk “peringatan moral” kepada pemerintah.
Baca Juga: 21 Anggota Parlemen AS Ajukan Resolusi Akui Genosida Israel di Gaza
Aparat kepolisian Washington D.C. tampak sibuk mengatur arus massa dan menjaga ketertiban. Sejumlah personel Secret Service berjaga di titik-titik strategis, memastikan area sekitar Gedung Putih tetap aman. Meski sempat terjadi dorongan di barisan depan, aksi secara umum berlangsung damai dan terkendali.
Beberapa peserta aksi menyatakan bahwa demonstrasi akan terus digelar bila pemerintah tidak merespons tuntutan mereka. Mereka menegaskan aksi ini bukan hanya penolakan terhadap kebijakan Trump, tetapi juga seruan agar pemerintahan AS kembali mengedepankan prinsip keadilan, transparansi, dan tanggung jawab publik.
Hingga laporan ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih terkait demonstrasi tersebut. Para peserta aksi berjanji akan kembali turun ke jalan dalam beberapa hari ke depan sebagai bentuk tekanan politik terhadap pemerintahan Trump. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Utusan Khusus AS akan Bertemu Pejabat Hamas
















Mina Indonesia
Mina Arabic