Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RATUSAN MIGRAN AFGHANISTAN KHAWATIR DIPULANGKAN

Rudi Hendrik - Selasa, 18 Agustus 2015 - 00:54 WIB

Selasa, 18 Agustus 2015 - 00:54 WIB

379 Views

Migran Afghanistan di Athena, Yunani, memilih tidur di tenda di ruang publik. (Foto: dok. Khaama Press)
<a href=

Migran Afghanistan di Athena, Yunani, memilih tidur di tenda di ruang publik. (Foto: dok. Khaama Press)" width="300" height="201" /> Migran Afghanistan di Athena, Yunani, memilih tidur di tenda di ruang publik. (Foto: dok. Khaama Press)

Athena, 2 Dzulqa’dah 1436/17 Agustus 2015 (MINA) – Ratusan migran Afghanistan yang telah tiba di Yunani khawatir jika mereka dipulangkan kembali.

Mereka yang tiba secara ilegal dan tinggal di tenda, telah dimukimkan di rumah kontainer oleh pemerintah negara itu.

“Saya takut mereka akan mengirim kami pulang ke Afghanistan. Saya takut dikirim ke tempat berpagar di mana saya tidak bisa pergi ke mana pun,” kata Zahra Mohseni, seorang migran Afghanistan, Khaama Press melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (17/8).

Setiap rumah kontainer dapat ditempati enam hingga delapan orang dan dilengkapi dengan AC, air dan toilet.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Polisi Athena di Distrik Votanikos mengatakan, sebagian besar migran khawatir dengan dalih relokasi, pemerintah akan mudah untuk mengirim mereka kembali ke negara masing-masing.

Mencurigai alasan itu, 30 migran menolak relokasi dan sebagian lainnya masih tinggal di ruang publik lainnya di Athena.

Namun pemerintah mengatakan, tempat itu bukan pusat penahanan dan setiap orang diperbolehkan untuk mudah pergi dan datang.

Pemerintah Yunani mengatakan, mereka telah menerima lebih 130.000 migran sepanjang tahun ini yang telah sangat terpengaruh pada perekonomian negara. (T/P001/R05)

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda

Feature
Internasional
Palestina