Gaza, 24 Shafar 1436/17 Desember 2014 (MINA) – Ratusan pelajar Palestina terjebak di Gaza setelah mengajukan petisi ke Departemen Urusan Sipil, menuntut pembukaan kembali perbatasan Rafah.
Ketuat Persatuan Pemuda, Bassel Al-Atawneh meminta pemerintah persatuan untuk bekerja menyelesaikan permasalahan tersebut. Ma’an News Agency melaporkan, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
“Warga Gaza telah menderita akibat blokade selama lebih dari tujuh tahun,” katanya.
Bassel menambahkan, ribuan warga Palestina di Gaza yang belajar di luar negeri terancam dikeluarkan karena mereka tidak bisa meninggalkan Gaza.
Baca Juga: Rudal Balistik, Roket, dan Drone Hezbollah Hujani Tel Aviv
Para pelajar menggelar aksi duduk bersama dalam sebuah unjuk rasa di persimpangan, menuntut Mesir agar membuka kembali perbatasan.
Rafah merupakan penghubung antara warga Palestina dan dunia luar. Penutupan perbatasan itu merupakan blokade Israel-Mesir.
Blokade tersebut telah menyebabkan krisis kemanusiaan, dan dibatasinya bahan bangunan untuk rekonstruksi di Jalur Gaza pasca perang.(T/P008/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kurang Ajar! Tentara Zionis Israel Kencingi Al-Quran