Garut, MINA – Ratusan Penceramah di Garut mengikuti kegitan Bimbingan Teknis Dakwah Khusus Penguatan Wawasan Keagamaan dan Kebangsaan bagi Penceramah Agama Islam se-Kabupaten Garut, Jawa Barat yang digelar di Aula Kantor Kemenag Garut, Rabu (12/11).
Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama akan terus memperkuat kapasitas para penceramah agar mampu menghadirkan dakwah yang menyejukkan dan mempererat persaudaraan kebangsaan.
Sebanyak 100 penceramah dari berbagai unsur keagamaan seperti ormas Islam, majelis taklim, penyuluh agama, dan lembaga keislaman lainnya mengikuti pelatihan tersebut. Mereka mendapat penguatan pemahaman keagamaan dan kebangsaan agar mampu mewujudkan dakwah Islam rahmatan lil ‘alamin yang moderat dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Plt. Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi menegaskan, dakwah masa kini tidak cukup hanya dilakukan di masjid atau majelis taklim.
Baca Juga: BMKG: Cuaca Jakarta Kamis Didominasi Awan Tebal, Hujan Ringan Berpotensi Guyur Selatan dan Timur
“Penceramah dituntut menjadi figur publik yang memahami realitas sosial dan berdakwah dengan pendekatan yang ramah, dialogis, dan kontekstual,” ujarnya.
Menurut Zayadi, dakwah moderat adalah kebutuhan strategis bangsa untuk menjaga harmoni sosial dan memperkuat semangat kebangsaan. Ia menekankan pentingnya literasi digital agar para penceramah dapat melawan disinformasi dan narasi ekstrem di ruang publik.
“Dakwah yang ramah bukan berarti lembek terhadap kesalahan, tetapi mengedepankan kebijaksanaan dan kasih sayang dalam menyampaikan kebenaran,” jelasnya.
Kasubdit Dakwah dan Hari Besar Islam Amirullah menambahkan, kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran kolaboratif bagi para penceramah dalam menghadapi tantangan dakwah di era digital.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Kamis Pagi Ini Masuk Kategori Baik, Warga Bisa Nikmati Udara Segar
“Penceramah harus mampu memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan kebaikan,” katanya.
Sementara itu, Ketua MUI Garut Kiai Abdul Mujib menilai kegiatan ini sangat relevan di tengah maraknya paham keagamaan eksklusif.
“Kita harus mengawal umat agar taat beragama sekaligus taat bernegara. Dakwah kita harus meneguhkan Islam rahmatan lil alamin yang menjaga persaudaraan dan keutuhan NKRI,” pungkasnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BNPB: 14 Bencana Baru, Mayoritas Hidrometeorologi Basah
















Mina Indonesia
Mina Arabic