Gaza, MINA – Ratusan ribu warga Palestina yang sebelumnya mengungsi mulai kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza bagian utara, menyusul diberlakukannya gencatan senjata antara Israel dan gerakan perlawanan Palestina dipimpin Hamas pada Kamis (9/10).
Menurut laporan kontributor jurnalis Palestina Mohammed Rabah, pada Jumat pagi, ribuan warga Gaza terlihat melintasi Jalan Al-Rasheed menuju Kota Gaza. Mereka membawa barang-barang seadanya menggunakan truk, gerobak, dan kendaraan pribadi, setelah tentara Israel secara resmi mengumumkan bahwa perjanjian gencatan senjata telah berlaku penuh.
Pemandangan serupa berlanjut hingga Sabtu (11/10), di mana gelombang pengungsi yang kembali terus meningkat untuk hari kedua berturut-turut.
Ratusan truk yang mengangkut warga dan harta benda mereka memenuhi Jalan Pesisir Rashid, menimbulkan kemacetan panjang di tengah antusiasme warga yang berharap dapat pulang dan membangun kembali kehidupan mereka.
Baca Juga: Pasukan AS Tiba di Israel untuk Misi Pemantauan Gencatan Senjata Gaza
“Meski rumah kami mungkin telah rata dengan tanah, kami ingin kembali. Kami ingin hidup di tanah kami sendiri,” ujar salah satu warga Gaza kepada wartawan di lokasi.
Kesepakatan gencatan senjata ini diumumkan setelah negosiasi intensif yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar, dengan partisipasi aktif Amerika Serikat.
Perjanjian tersebut menjadi fase pertama dari rencana perdamaian komprehensif yang bertujuan mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.
Dalam kesepakatan itu, Israel setuju untuk menarik sebagian pasukannya dari wilayah Jalur Gaza dan membebaskan sejumlah tahanan Palestina, sementara Hamas akan membebaskan seluruh sandera yang masih hidup.
Baca Juga: Hamas: Pertukaran Tahanan dengan Israel Dimulai Senin Mendatang
Meskipun gencatan senjata membawa secercah harapan, lembaga-lembaga kemanusiaan memperingatkan bahwa banyak wilayah di Gaza utara masih belum aman dan minim fasilitas dasar. Rumah sakit, sekolah, dan jaringan air bersih masih dalam kondisi rusak berat setelah berbulan-bulan serangan udara.
Namun, bagi banyak warga Gaza, kepulangan ini adalah simbol keteguhan dan harapan baru setelah dua tahun penuh penderitaan.
“Gencatan senjata ini semoga benar-benar menjadi awal dari perdamaian yang nyata,” kata seorang pengungsi lainnya sambil memeluk anaknya di tengah reruntuhan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 250 Ribu Pengungsi Gaza Mulai Kembali ke Rumah setelah Gencatan Senjata