Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan Ribu Warga Israel Unjuk Rasa Akhiri Perang Gaza

Ali Farkhan Tsani Editor : Arif R - 3 jam yang lalu

3 jam yang lalu

17 Views

Para demonstran yang menuntut kesepakatan sandera dan gencatan senjata memblokir Jalan Raya Begin di Yerusalem pada 17 Agustus 2025. (Charlie Summers/Times of Israel)

Tel Aviv, MINA – Ratusan ribu pengunjuk rasa di Tel Aviv turun ke jalan pada Ahad malam (17/8) menuntut diakhirinya perang di Gaza dan kesepakatan untuk membebaskan para tawanan yang ditahan di wilayah kantong tersebut.

Sementara itu militer Zionis mengintensifkan serangan ke Kota Gaza untuk memaksa puluhan ribu warga Palestina yang kelaparan mengungsi lagi. Al Jazeera melaporkan.

Polisi melakukan puluhan penangkapan dan menggunakan meriam air terhadap para pengunjuk rasa.

Penyelenggara melaporkan hampir setengah juta orang berunjuk rasa di Tel Aviv hingga malam hari, salah satu demonstrasi terbesar dan terganas sejak perang dimulai hampir dua tahun lalu.

Baca Juga: Israel Dikeluarkan dari Pameran Dagang Internasional di Italia

Demonstrasi juga berlangsung di kota-kota besar sebagai bagian dari hari aksi nasional oleh komunitas yang mewakili sejumlah keluarga tawanan dan keluarga yang berduka. Alat tranportasi, restoran dan kafe ditutup.

Terlihat puluhan seniman, selebritas, dan atlet Israel juga menyuarakan dukungan dan bergabung dalam aksi mogok tersebut.

Serikat pekerja besar, termasuk pengacara, dokter, dan forum bisnis, serta Universitas Ibrani Yerusalem, juga mengonfirmasi partisipasi mereka dalam pemogokan tersebut.

Para pengunjuk rasa mengkhawatirkan pertempuran lebih lanjut yang dapat membahayakan 50 tawanan di Gaza, yang diperkirakan masih ada sekitar 20 orang masih hidup.

Baca Juga: Houthi Serang Bandara Lod Israel dengan Rudal Palestine 2

“Kami tidak memenangkan perang atas jasad para sandera,” ujar demonstran.

“Tekanan militer tidak akan mengembalikan sandera, itu hanya akan membunuh mereka,” kata mantan tawanan Arbel Yehoud dalam sebuah demonstrasi di Lapangan Penyanderaan Tel Aviv.

“Satu-satunya cara untuk mengembalikan mereka adalah melalui kesepakatan, sekaligus, tanpa rekayasa,” lanjutnya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Brigade Al-Quds Bertekad Berjuang Sampai Titik Terakhir

Rekomendasi untuk Anda