Beirut, MINA – Raya Al-Hassan pada Rabu (6/2) secara resmi mengambil alih posisi Menteri Dalam Negeri Lebanon, sehingga menjadi menteri Arab wanita pertama dalam pemerintahan negara itu setelah kebuntuan membentuk pemerintah baru selama sembilan bulan.
Tugas utamanya adalah menangani keamanan dalam negeri.
Hassan adalah satu dari empat wanita dalam kabinet dengan 30 anggota baru, yang merupakan rekor tertinggi untuk perwakilan politik perempuan di Lebanon, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.
Laiinnya adalah Violette Safadi ditunjuk sebagai Menteri untuk Urusan Wanita, sebuah jabatan yang sebelumnya dipegang oleh seorang pria, sementara May Chidiac diangkat sebagai Menteri Negara untuk Pengembangan Administrasi, dan Nada Bustani diangkat sebagai Menteri Energi dan Air.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Faksi-faksi politik Lebanon tidak mencapai persetujuan pembentukan pemerintah baru sejak pemilihan parlemen negara itu pada bulan Mei (7/5).
Kebuntuan akhirnya diatasi pada 31 Januari ketika Saad Hariri, dalam masa jabatan ketiga sebagai perdana menteri, mengumumkan pembentukan kabinet baru yang terdiri dari anggota dari berbagai faksi politik, termasuk mereka yang bersekutu baik dengan Hariri dan para saingan Hizballah-nya.
Sebelum pengangkatannya, Hassan memimpin Zona Ekonomi Khusus Tripoli, dan sebelumnya menjabat sebagai menteri keuangan, yang pertama di wilayah tersebut.
Dalam karirnya, ia bekerja di kementerian keuangan dan ekonomi dan perdagangan, dan dalam program-program pembangunan ekonomi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dia adalah anggota aliansi 14 Maret yang dipimpin oleh Hariri.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Langkah pertamanya sebagai menteri dalam negeri adalah menghilangkan sejumlah penghalang jalan besar, yang dibuat untuk tujuan keamanan, yang telah lama menghambat arus lalu lintas yang stabil di Beirut tengah. Dia juga berjanji untuk menangani kekerasan terhadap perempuan, serta untuk bekerja pada isu-isu lingkungan dan penjara serta reformasi pemilihan. (T/Gun/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon