Kairo, 13 Rabi’ul Awwa 1435 H/15 Januari 2014 (MINA) – Pemungutan suara yang dimulai secara serentak di seluruh wilayah negara Mesir, Selasa, diwarnai aksi unjukrasa di berbagai wilayah dengan tujuan untuk memboikot pemilu tersebut, dan dilaporkan setidaknya delapan orang tewas diduga ditembak oleh aparat keamanan.
Wartawan Mi’raj News (MINA) Dany Novery melaporkan dari Kairo, Rabu, berbarengan dengan pelaksanaan pemungutan suara, Aliansi Nasional Anti Kudeta turun di jalan-jalan di kota-kota Kairo dan Iskandaria untuk menolak undang-undang baru, sementara aparat keamanan Mesir melaporkan, selain di Kairo, 20 korban terluka di Suhajk dan Bani Suef.
Salah seorang saksi yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, korban yang tewas tertembak polisi di Asinat Nasr, Kairo bernama Muhamad Sayed Jum’ah (26). Pembunuhan itu terjadi berselang tidak lama ketika TPS mulai dibuka dan dibawah pengamanan ketat ratusan anggota polisi dan militer.
Sebelum jatuhnya korban tersebut, pihak keamanan telah mencoba untuk memecah konsentrasi massa dengan menembakkan gas airmata. Para pengunjukrasa meneriakkan yel-yel “Batil-Batil” sembari mengangkat lambang Rab’ah, sementara diaporkan pula terjadi aksi-aksi unjukrasa di kawasan Helwan, Kardasa, Giza, dan sejumlah provinsi Mesir lainya menolak referendum.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Unjukrasa Berlanjut
Di Iskandaria, polisi menembakkan gas airmata untuk memecahkan konsentrasi pengunjukrasa dan berdasarkan laporan seorang Jurnalis, Sulaeman, pihak keamanan ditarik dari TKP setelah dinilai gagal memukul mundur massa pendemo. Rabu ini di Iskandaria tercatat 12 aksi unjuk rasa menentang undang-undang baru.
Satuan polisi dan tentara tampak sudah disiagakan di daerah TPS untuk berjaga-jaga, sementara kelompok Gerakan “Jam 7 Pagi” yang menolak UUD baru tersebut sudah turun ke jalan sejak pagi hari.
Dikabarkan pula sebuah bom telah meledak di Giza bertepatan dengan pelaksanaan pungutan suara hari pertama. Aparat Keamanan Mesir menyatakan bom meledak di depan Pengadilan Negeri Giza. Dilaporkan tidak ada korban jiwa, namun membuat gedung rusak berat dan setalah aksi pemboman tersebut, para pendukung As-sisi berkumpul di depan gedung pengadilan sembari membawa foto As-sisi. Diberitakan juga bahwa As-sisi datang ke salah satu TPS di Kairo untuk memantau langsung pelaksanaan berlangsungnya “pesta demokrasi” pascakudeta. (L/K/11/E02/Mi’raj News)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama