Oleh: Ali Farkhan Tsani*
Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency) secara resmi diluncurkan pada Selasa, 18 Desember 2012, oleh ketua DPR RI, Marzuki Alie dan Pemimpin Umum MINA, Muhyiddin Hamidy di Aula Buya Hamka Masjid Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta selatan.
“Kehadiran MINA kami harapkan menjadi acuan untuk mendapat berita yang benar,” ujar Marzuki dalam sambutan peresmiannya.
Ia mengharapkan MINA sebagai kantor berita dapat berperan mempercepat pengakuan Palestina merdeka dan menjadi anggota tetap dalam Majelis Umum PBB.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Pemimpin Umum MINA, Muhyiddin Hamidy dalam sambutannya saat itu mengatakan, MINA sebagai Kantor Berita Islam adalah tindak lanjut nyata dari “International Conference For The Freedom of Al-Quds and Palestine,” di Bandung 4-5 Juli 2012.
Pada konferensi yang diinisiasi oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) berpusat di Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, melalui pelaksana Aqsa Working Group (AWG) tersebut menetapkan dukungan yang lebih nyata dari kaum Muslimin dan komunitas internasional untuk suksesnya perjuangan pembebasan Al-Quds dan Palestina, serta menyatukan langkah perjuangan untuk pemebebasan Al Quds dan Palestina.
Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan paska konferensi di antaranya adalah perlunya segera mengomunikasikan hasil konferensi , menghimpun dan mendayagunakan bantuan material dan nonmaterial, serta mempromosikan kesatuan umat Islam untuk pembebasan Al-Quds dan kemerdekaan Palestina.
Maka, dimulailah pertemuan demi pertemuan, pembicaraan ke pembicaraan berikutnya, segitiga antara pihak Pembina Pesantren Al-Fatah, Presidium Lembaga Kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Resque Commite) dan Pengelola Radio Silaturrahim (Rasil) untuk merintis sebuah lembaga kantor berita.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-11] Ragu-ragu Mundur!
Hingga kemudian lahirlah Kantor Berita MINA pada penghujung tahun 2012. Jadi, perlu waktu marathon sepanjang sekitar setengah tahun muli dari Konferensi hingga peluncuran MINA.
Pendiri MINA, Muhyiddin Hamidy, yang juga Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), menegaskan bahwa MINA diharapkan menjadi juru bicara kaum Muslimin dalam menyampaikan amar ma’ruf dan nahi mungkar, terutama dalam mendukung Pembebasan masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina.
Di samping secara umum dalam menyebarkan informasi, MINA berupaya fokus pada cahaya kebenaran, keadilan, keamanan, kedamaian dan kejujuran serta amanah sesuai dengan ajaran Islam.
Palestina Isu Utama
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Perkembangan perjuangan dan kondisi Palestina, termasuk di dalamnya Masjid Al-Aqsha di Yerusalem (Al-Quds), merupakan unggulan utama dalam pemberitaan MINA, sejak awal didirikannya hingga saat ini.
Peliputan berita langsung oleh wartawan MINA dari medan konflik, terutama di Jalur Gaza, informasi dari ‘tangan pertama’, hingga liputan eksklusif masuk ke lorong-lorong bawah tanah dalam pengawalan pasukan khusus Hamas, dan sumber kedutaan, menjadi berita dan artikel MINA untuk disebarkan ke mancanegara.
Berbagai aksi solidaritas Palestina, baik di wilayah Palestina maupun di negeri-negeri Muslim, seperti Indonesia, Malaysia, Yordania, Turki, hingga ke daratan Eropa, Amerika, dan Afrika tak luput menjadi pemberitaan utama MINA.
Adanya kolom utama “Palestina” di laman depan website www.minanews.net pun menandakan skala prioritas itu. Terlebih itu terbit dalam tiga bahasa: Indonesia, Arab dan Inggris.
Baca Juga: Muasal Slogan ”Al-Aqsa Haqquna”
Sudut pandang (angle) pemberitaannya pun berbeda dibandingkan media mainstream atau media online lainnya.
Misalnya dalam menyikapi adanya perbedaan antara faksi-faksi perjuangan Palestina, terutam dua faksi terbesar Fatah dan Hamas. MINA lebih mengedepankan titik-titik persamaan dan kesesuaian yang mengarah pada rekonsiliasi keduanya.
Dalam hal ini, MINA terus memantau dan mengawal proses rekonsiliasi faksi-faksi Palestina yang dimediasi oleh Mesir. Termasuk dukungan kuat dari Turki.
Prisip keadilan dan keseimbangan (cover both side) juga tetap menjadi pegangan wartawan-wartawan MINA dalam pemberitaan perjuangan Palestina.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Umpamanya, satu sisi mungkin ada sebagian pembaca atau aktivis tidak menyukai kepemimpinan Presiden Mesir Al-Sisi karena dianggap represif terhadap gerakan Ikhawnul Muslimin. Namun upaya pemerintahan Mesir memediasi lanjutan rekonsiliasi Hamas-Fatah, layak diapresiasi. Itu pula yang intensif juga diberitakan MINA, baik melalui koresponden yang ada di medan konflik Jalur Gaza, maupun sumber-sumber di Kairo.
Demikan pula halnya dalam pemberitaan situasi dan kondisi di medan perjuangan Palestina, MINA bukan sekedar seperti media lainnya memberitakan warga Palestina tewas ditembak pasukan Israel. Namun mengangkat angle pada upaya warga menusuk tentara Israel, baru kemudian ditembak mati. Jadi, yang dikedepankan adalah adanya perlawanan yang berarti dari warga dan pejuang Palestina.
Terlebih eskalasi di Jalur Gaza, MINA lebih menonjolkan keberhasilan para pejuang Palestina menjatuhkan drone Israel, adanya tentara Israel yang terluka saat aksi demonstrasi, warga Israel yang ketakutan ketika roket-roket terbaru menyasar kota-kota di wilayah jajahan Israel.
Termasuk keberhasilan balon-balon udara dari Jalur Gaza yang mampu membakar sekitar tempat warga Israel, di samping ketabahan warga untuk tetap survive di tengah blokade darat, laut dan udara yang diterapkan pendudukan.
Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz N. Mehdawi pada tahun 2015 pernah menyebutkan, potensi Indonesia sebagai negara besar memiliki pengaruh dan peran sangat besar di dunia, sangat penting jika memiliki kantor berita Islam, dan itu dilaksanakan oleh MINA.
“Kehadiran Kantor Berita MINA sangat penting fungsinya karena dunia Islam selama ini masih sangat tergantung pada sumber-sumber pemberitaan asing. Karenanya kehadiran MINA dapat mewakili kepentingan Islam,” ujarnya.
Di samping itu, harapannya MINA dapat menjadi media untuk menyampaikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia kepada negara lain, dan sebaliknya memberitakan peristiwa-peristiwa di negara-negara lain kepada masyarakat Indonesia secara jujur, berimbang, menyeluruh, dan bermanfaat. (Sumber: Tiga Tahun MINA. Jakarta, 2015).
Maka, ini menjadi unggulan sekaligus perwujudan pembelaan kepada keadilan dan kebenaran. Jika mungkin saja isu Palestina menjadi berita tambahan atau suplemen pada media online lainnya. Maka, di MINA justru menjadi berita utama.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
“Tiada hari tanpa berita Palestina,” semangat yang selalu digelorakan Pemred MINA, Ismet Rauf.
MINA pun selalu mengawal perjuangan politik, ekonomi, sosial, budaya, antarbangsa dan sebagainya yang mengarah pada kemerdekaan bangsa Palestina. Karena itu, agenda pembicaraan-pembicaraan di PBB, upaya hukum melalui ICC, nasib pengungsi yang ditangani UNRWA, hingga demo-demo anti-Israel di berbagai negara di dunia menjadi pilihan pokok MINA.
Perjuangan media MINA ini pun telah sampai ke telinga para petinggi Palestina. Hingga Pemimpin Hamas Palestina di Jalur Gaza, Ismail Haniyah, pun memberikan apresiasi MINA dalam sambutannya, “Hadiah bagi kami di Jalur Gaza ada dua, yaitu Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan Kantor Berita MINA”. (Sumber: Tiga Tahun MINA. Jakarta, 2015).
Rahmatan Lil Alamin
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal
Berdirinya MINA, sebagai Kantor Berita Islam yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip dan kode etik jurnalistik, tak lepas dari kondisi umat Islam yang banyak mengalami penzaliman di mana-mana. Jika ada perlawanan, media massa menyebutnya dengan pemberontak, padahal mereka para pejuang. Sementara pembaca sendiri mengikuti opini tersebut. Islam juga dipandang identik dengan radikalisme seperti marak opini tersebut berkembang di Prancis, Norwegia dan beberapa kalangan Barat.
Di sinilah MINA yang bekerja secara online 24 jam setiap hari, yang dapat dikses dar seluruh penjuru dunia, melalui tiga bahasa (Indonesia, Arab dan Inggris) istiqamah menyuarakan kebenaran, keadilan, keseimbangan, dan dan dakwah amar makruf nahi mungkar.
Ini sesuai dengan visi dari situs berita MINA yaitu “Menjadi Media Umum Terpercaya Sebagai Cerminan Islam Rahmatan lil Alamin.” Adapun misi utamanya adalah “Berperan Aktif dalam Perjuangan dan Dakwah Islam serta perjuangan Pembebasan Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”
Demikian seperti disebutkan Wikipedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor_Berita_MINA
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Dalam skala global, MINA pun telah membentuk jaringan media melalui International Conference of Islamic Media (ICIM) di Jakarta, pada Rabu-Kamis, 25-26 Mei 2016, yang menghasilkan “Deklarasi Jakarta untuk Media Islam Bersatu”.
“Konferensi media ini adalah untuk melindungi dan membela kepentingan Islam dan Muslimin, terutama pembebasan Palestina dan Al-Quds,” pernyataan akhir konferensi.
Peserta Konferensi ICIM saat itu dihadiri para pimpinan redaksi seperti Kantor Berita MINA, Kantor Berita ANTARA, Kantor Berita Palestina WAFA, Kantor Berita Turki Anadolu, dan lainnya.
Kini, tentu perjalanan perjuangan MINA delapan tahun (2012-2020), sudah, sedang dan akan terus bergulir mengemban amanah Islam.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Sebagai manusia-manusia biasa di dalamnya, tentu jajaran pimpinan MINA, bersama redaktur, wartawan, staf dan semua pihak terkait akan terus menyempurnakan diri dalam pekerjaannya.
Semoga MINA senantiasa dalam penjagaan, pemeliharaan, perlindungan dan pertolongan Allah. Sehingga berjaya dalam ridha dan ampunan-Nya. Aamiin.
Tasyakur dan Tahniah 8 (delapan) tahun MINA ! Baarakallaah !! (A/RS2/P2)
*Ali Farkhan Tsani, adalah Penulis, Redaktur Senior Kantor Berita MINA, Duta Al-Quds.
Mi’raj News Agency (MINA)