Tel Aviv, MINA – Rekaman baru yang bocor mengungkapkan pernyataan mengejutkan dari mantan Kepala Intelijen Militer Israel (IDF), Aharon Haleva, terkait Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Dalam rekaman itu, Haleva menegaskan bahwa keberhasilan Hamas bukan disebabkan kegagalan intelijen atau lemahnya respon militer Israel, melainkan karena persoalan mendasar yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Ini adalah sesuatu yang jauh lebih dalam dari itu, yang sudah berlangsung bertahun-tahun dan membutuhkan koreksi yang lebih mendalam,” ujar Haleva sebagaimana dikutip Aljazeera, Ahad (17/8).
Haleva juga menceritakan kembali situasi menjelang pagi serangan 7 Oktober 2023, yang kemudian mendorongnya mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Baca Juga: [POPULER MINA] Truk Bantuan Gaza dan Rencana Pemukiman di Tepi Barat
Ia menolak anggapan bahwa kegagalan individu atau kesalahan teknis intelijen menjadi penyebab utama operasi Hamas tersebut. Sebaliknya, ia menekankan bahwa masalah yang dihadapi Israel berakar dari hal-hal struktural dan mendasar yang selama ini diabaikan.
Pernyataan Haleva ini menambah daftar panjang kritik internal terhadap rezim Israel, yang hingga kini belum mampu mengakhiri perang maupun menghentikan perlawanan rakyat Palestina di Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNRWA: Satu Juta Perempuan dan Anak di Gaza Hadapi Kelaparan Massal