Sukabumi, 5 Sya’ ban 1438/ 3 Mei 2017 (MINA) – Yahudi dan Nasrani menggoda umat Islam dengan hiburan lewat televisi (tv) yang programnya sengaja dibuat agar penontonnya merasa berhutang, kata rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Sakti Alamsyah.
Dia mengatakan hal itu kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di kantornya, menanggapi gerakan 1821 yang tengah gencar disosialisasikan.
“Saya setuju sekali dengan program ini, dan saya sudah menerapkan jauh-jauh hari sebelum program ini dibuat,” tegasnya.
Sakti mengatakan program TV yang saat ini disiarkan, hampir 80% adalah milik Yahudi-Nasrani yang tujuannya menjauhkan umat Islam dengan penciptanya.
Baca Juga: Tragedi Longsor Purworejo: Empat Korban Satu Keluarga Ditemukan Meninggal
“Yahudi dan Nasrani tidak akan berani mereka melarang kita shalat dan mengaji, akan demo Indonesia. Mereka menggoda dengan hiburan yang sengaja to be continue dan tidak menonton berasa berhutang,” katanya.
Program yang disajikan, menurutnya, menyasar segala usia, program untuk orang tua bersifat sinetron yang menggambarkan kehidupan keseharian, sementara untuk yang muda dari sisi olahraga.
“Kalau nggak bikin acara olah raga yang penggemarnya anak muda, tayangnya menjelang tahajud dan antara Maghrib dan Isya,” jelasnya.
Menurutnya gerakan 1821 ini, tidak hanya digencarkan oleh masyarakat saja, tetapi juga untuk para pemegang kekuasaan yang bisa mengambil keputusan.
Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Harap Kerja Sama dengan Muspika Cileungsi Berlanjut
“Saya kira bukan cuma orang tua, kepada pemimpin republik indonesia, para pengambil keputusan harus bersikap terhadap mayoritas umat Islam, hentikan itu, acara yang mengganggu,” tegasnya.
Pihaknya menghimbau agar pemerintah mengambil sikap dengan menghentikan program atau acara-acara yang tidak mendidik.
“Kepada para pemimpin agar memberikan suri dan tauladan, yakni dengan menghentikan aktivitas nonton TV dari pasca Maghrib sampai Isya,” katanya.
Sementara itu, Sakti juga menghimbau kepada orang tua, untuk bisa mendukung program ini dengan mengisi waktu selama tiga jam itu untuk mengajarkan mereka mengaji dan membiasakan anak shalat ke masjid. (L/P3/RS1)
Baca Juga: Kapolsek Cileungsi Apresiasi Pertanian Modern di Pondok Pesantren Al-Fatah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ulama Palestina Ungkap Tiga Alasan Warga Gaza Bertahan Meski Terus Dibombardir