Gaza, 3 Sya’ban 1435/1 Juni 2014 (MINA) – Aktivis kapal kemanusiaan internasional untuk Gaza Mavi Marmara asal Indonesia Nur Ikhwan Abadi pada Sabtu (31/5) menjadi pembicara dalam peringatan tragedi serangan tentara Israel terhadap kapal tersebut empat tahun lalu.
Nur Ikhwan dalam pertemuan di pantai Mina, Gaza City, itu menekankan persatuan muslim diseluruh dunia untuk membantu pembebasan masjid al-Aqsha dan rakyat Palestina dari cengkeraman penguasa Zionis Israel.
“Semoga semangat persatuan yang dilakukan oleh rakyat Palestina bisa menjadi ibroh untuk dunia arab dan muslimin dimanapun berada. Semoga Allah menyatukan hati kita dalam satu barisan untuk membebaskan Al Aqsha dan Palestina,” kata Nur Ikhwan dalam sambutannya.
Acara yang diselenggarakan lembaga kemanusian asal Turki IHH Cabang Jalur Gaza itu menghadirkan petinggi di Gaza, diantaranya Basim Naim yang mewakili Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah, Menpora Muhammad Madhoun, Ketua Jihad Islam Gaza Dr. Muhammad Al Hindi, sejumlah tokoh serta ratusan penduduk Gaza.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Nur Ikhwan yang ikut dalam kapal kemanusiaan Mavi Marmara empat tahun lalu itu juga menceritakan kembali pengalamannya ketika para aktivis dari berbagai negara menghadapi serangan tentara Israel yang menyerbu mereka di lepas laut internasional dini hari.
Mavi Marmara adalah kapal kemanusiaan Kapal Mavi Marmara diserang oleh tentara Israel saat berusaha menembus blokade di Jalur Gaza pada 2010 silam. Serangan itu menyebabkan sembilan aktivis tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Termasuk salah satu warga Turki yang sejak serangan itu mengalami koma, hingga kemudian akhir Mei ini menghembuskan nafas terakhirnya di Turki.
Setelah menceritakan pengalaman mengerikan dalam upaya memberikan bantuan untuk Gaza yang diblokade, Nur Ikhwan kemudian menyampaikan tiga pesan untuk para warga terkait peringatan Mavi Marmara keempat ini. Diantaranya, Palestina adalah magnet yang tak kasat mata, yang menarik begitu banyak simpati dunia, begitu banyak usaha dari banyak orang dengan berbagai macam cara demi memerdekakannya. Lebih dari itu sebagai seorang muslim, ini merupakan sebuah Kewajiban Aqidah untuk membelanya.
Pesan kedua, Nur Ikhwan melanjutkan, di negeri ini ada masjid Al-Aqsha di mana di dalamnya adalah sebuah kesempatan yang Allah berikan untuk bersatunya kaum muslimin dalam satu barisan guna membebaskan situs suci ketiga umat Islam ini.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Terakhir, Nur Ikhwan mengatakan kepada para masyarakat Gaza yang hadir bahwa Palestina tidak sendiri, dan dunia internasional memerhatikan dan akan terus membantu negeri terjajah ini dengan cara mereka masing-masing.
Aktivis yang terus bergiat dalam menggalang kepedulian terhadap pembebasan Masjid Al-Aqsha itu menyerukan rakyat dunia, terutama Muslim, untuk bersatu melawan aksi penjajahan Israel yang masih terjadi di tanah Palestina.(L/K01/K02/K03/P03/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam