Gaza, 10 Dzulhijjah 1435 /4 Oktober 2014 (MINA) – Sejumlah relawan Indonesia yang tergabung dalam lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melaksanakan shalat Idul Adha 1435 Hijriah bersama rakyat Gaza, dilapangan Yarmouk, Kota Gaza, Sabtu (4/10).
“Alhamdulilah kami merasa terharu dan senang bisa melaksanakan shalat Idul Adha bersama rakyat Gaza dan Mantan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah,” kata Edy Wahyudi, Project Manager pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.
Pembangunan RS Indonesia terletak di Bayt Lahiya, utara Gaza, diawasi dan dikerjakan langsung oleh relawan Indonesia yang tergabung dalam Divisi Konstruksi MER-C bekerjasama dengan Ma’had Al-Fatah Indonesia.
Saat ini, sejumlah 19 relawan Indonesia masih mengemban amanah pembangunan RS Indonesia yang sedang memasuki tahap paling akhir, yakni penyediaan alat kesehatan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pembangunan RS Indonesia dimulai sejak 14 Mei 2011 dan kini telah selesai pembangunan fisiknya. Bangunan RS Indonesia akan menjadi salah satu pusat trauma dan rehabilitasi terbesar dan terlengkap di Gaza, memiliki dua lantai dan satu lantai basement yang berkapasitas lebih dari 100 tempat tidur dilengkapi dengan alat-alat kesehatan yang berteknologi canggih.
Sementara itu relawan lain yang baru pertama kalinya merayakan Idul Adha bersama rakyat Gaza meski pun jauh dari keluarga juga mengaku sangat gembira.
“Kami sangat senang bisa berada di tanah penuh berkah ini, Meskipun jauh dari keluarga, namun rakyat Gaza seperti saudara kami sendiri,” ujar Miyanto, salah satu relawan asal Wonogiri, Jawa Tengah. Ia menambahkan “Meskipun baru saja dilanda peperangan, namun mereka tetap semangat melanjutkan kehidupan mereka dan terus berjuang untuk kemerdekaan tanah Palestina”.
Lain lagi dengan Ali Karidi yang sudah beberapa kali merayakan Idul Adha di wilayah terblokade itu, relawan yang sehari hari bertugas sebagai teknisi mekanikal elektrikal ini merasakan hal yang berbeda dari hari raya sebelumnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Ini merupakan hari raya Idul Adha ketiga kalinya bagi saya di Gaza, Idul Adha kali ini terasa berbeda karena baru saja sebulan yang lalu terjadi agresi Israel, saya melihat rakyat Gaza tetap optimis dan semangat,” ujar relawan yang berada di Gaza sejak 2012 ini.
Seluruh relawan Indonesia mengucapkan salam hangat kepada seluruh Muslimin di Indonesia serta keluarga yang telah beberapa bulan ini ditinggalkan.
“Kami rindu dengan keluarga, namun kami yakin bahwa Allah menjaga mereka dan sebaik baik penjagaan adalah Allah Subhanhu wa Ta’ala,” kata Edy Wahyudi.
Sementara itu, salah seorang warga Gaza, Zaid Sharafah menyatakan sangat senang dapat menunaikan shalat Idul Adha bersama saudara-saudara mereka dari Indonesia.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Saya ucapkan selamat hari raya kepada seluruh Muslimin khususnya saudara kami di Indonesia, insya Allah kemenangan Muslimin tidak akan lama lagi, Al-Aqsha Haqquna (Masjid Al-Aqsha milik Muslimin),” tegasnya penuh semangat.
Pria itu juga mengucapkan salam kepada anaknya Dr. Muin Sharafah yang sedang melanjutkan pendidikan S-3 nya di Jakarta.
Bertindak selaku Imam dan Khatib shalat Idul Adha kali ini adalah mantan Perdana Menteri Palestina juga petinggi Hamas, Ismail Haniyah. Di depan ribuan rakyat Gaza, Haniyah menyatakan bahwa Idul Adha kali ini merupakan Idul Adha kemenangan untuk rakyat Gaza dan Palestina setelah terjadinya peperangan selama 51 hari pada Agustus lalu.(K01/K03/R05)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)