Armada Nautical Aliya menuju Myanmar, 8 Jumadil Awwal 1438/ 6 Februari 2017 (MINA) – Relawan “Food Flotilla for Myanmar (FFfM)” adakan nonton bareng (nobar) film dokumenter Rohingya di kapal Nautical Aliya, Armada Food Flotilla, Senin (6/2).
Wakil Kepala Misi Armada FFfM, Mohd. Azmi Abdul Hamid dalam pengantar sebelum film ditayangkan mengatakan, nobar ini untuk memberikan edukasi dan pengetahuan bagi relawan.
“Kami memberikan edukasi dan pengetahuan terkait Rohingya untuk nanti dianalisa oleh semua relawan,” kata Azmi yang juga Presiden Majelis Perundingan dan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM).
Dalam film ini, lanjutnya, ditayangkan bagaimana kondisi sebenarnya yang terjadi pada etnis Rohingya baik di Myanmar, maupun yang mengungsi ke Bangladesh.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Saya harap kalian bisa merasakan apa yang terjadi di sana, sehingga kita tahu tujuan daripada Food Flotilla ini,” ujarnya.
Salah satu film yang ditayangkan berjudul, “Rohingya, The World Most Forgotten People” digambarkan bagaimana sulitnya kehidupan pengungsi etnis Muslim Rohingya di kamp pengungsian.
Beberapa relawan tidak dapat menahan haru, menangis saat menyaksikan film yang dibuat oleh MAPIM Media Unit (MMU) ini.
Food Flotilla for Myanmar merupakan program kemanusiaan bagi Muslim Rohingya yang tertindas digagas oleh MAPIM dan Kelab Putra 1 Malaysia, bekerjasama dengan 31 NGO dari 11 negara terdiri dari aktivis, tenaga kesehatan, jurnalis, keamanan, dan kru kapal.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Berlayar membelah Laut Andaman pulang pergi selama kurang lebih 20 hari membawa 2.300 ton bantuan berupa beras, mie instan, makanan siap saji, perlengkapan mandi, pakaian, juga selimut untuk diberikan kepada puluhan bahkan ratusan ribu pengungsi Rohingya di Sitwee dan Teknaf di perbatasan Bangladesh.
Ikut pada pelayaran ini perwakilan Indonesia dari Lembaga Aqsa Working Group (AWG), Syubban/Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), juga jurnalis Kantor Berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA). (L/B01/P02).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan