Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

REMAJA MUSLIM AMERIKA AKTIF DI MASJID

Rudi Hendrik - Rabu, 8 Oktober 2014 - 19:24 WIB

Rabu, 8 Oktober 2014 - 19:24 WIB

1045 Views

Syamsi Ali dalam diskusi
Syamsi Ali dalam diskusi mengenai Islam di Amerika Serikat di Jakarta, Rabu (8/10). (Foto: MINA)
<a href=

Syamsi Ali dalam diskusi " width="380" height="197" /> Syamsi Ali dalam diskusi mengenai Islam di Amerika Serikat di Jakarta, Rabu (8/10). (Foto: MINA)

Jakarta, 15 Dzulhijjah 1435/8 Oktober 2014 (MINA) – Remaja Muslim baik laki-laki maupun perempuan di negara minoritas Amerika Serikat (AS) banyak aktif berperan dalam berbagai kegiatan terutama di Masjid, kata imam masjid Islamic Center New York Syamsi Ali.

“Konsentrasi kita adalah di Masjid dan kami berusaha menghidupkan Masjid sehingga anak-anak di sini jauh lebih aktif dalam berbagai sisi kehidupan,” katanya melalui teleconference dalam sebuah diskusi keislaman yang diadakan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu.

Ulama yang juga direktur Jamaica Muslim Center ini mengungkapkan keprihatinannya saat melihat mayoritas remaja Muslim Indonesia yang jauh lebih senang ‘nongkrong’ di mall daripada di Masjid, hal ini menurutnya sangat jauh berbeda dengan remaja lainnya di AS.

“Kadang saya prihatin saat melihat para pemuda Muslim di Indonesia, mohon maaf, yang masih jauh dari Masjid, sangat berbeda dengan para pemuda di sini,” katanya prihatin.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Dia melanjutkan, salah satu kunci remaja Muslim di AS lebih aktif di berbagai acara keislaman adalah karena mereka memakmurkan Masjid. Di samping itu, menurutnya peran orang tua dalam mendidik anak mencintai Masjid merupakan hal paling dasar yang harus dilakukan orang tua di Indonesia.

Di negeri paman Sam, Syamsi menuturkan, anak-anak remaja punya kegiatan keagamaan yang unik dalam menunjang pengetahuan mereka terhadap Islam.

“Misalnya, kami di sini punya kegiatan unik yang kami namai ‘Challenging Maulana Google’ di mana kegiatan ini maksudnya ‘menantang syeikh Google’ kalau dalam bahasa Indonesia,” ujar Syamsi mencontohkan.

Kegiatan ini biasanya menuntut para remaja untuk mencari isu kontroversial yang sedang ramai di mesin pencari Google, terlebih isu itu dikaitkan dengan Islam dari seluruh dunia. “Subjek kontroversial versi Google ini biasanya nanti dibahas dalam sebuah diskusi menarik,” ujarnya.(L/R04/P007/R05)

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Internasional
MINA Health
Amerika
Amerika
Kolom