Oleh: Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation New York, Amerika Serikat
Alhamdulillah dengan kuasa dan izin Allah, serta kebaikan hati beberapa hamba Allah, sebuah lokasi telah kita miliki. Pembayaran awal (DP) telah dibayarkan pada bulan Desember lalu. Selebihnya akan diansur dalam masa dua tahun ke depan.
Lokasi ini memang dahulunya adalah sekolah untuk anak-anak yang berkepentingan khusus (anak-anak berkepentingan khusus atau cacat). Sekolah ini kemudian ditutup, dan sekitar tahun 2003 lokasi itu dibeli oleh Darul-Ulum, sebuah sekolah tahfiz Al-Quran milik warga Muslim Asia Selatan. Rencananya Darul-Ulum ingin membuka cabang sekolah di lokasi tersebut, namun gagal.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Oleh Darul-Ulum lokasi itu kemudian disewakan kepada sebuah perusahaan peternakan ayam. Namun juga hanya bertahan beberapa waktu dan bangkrut.
Darul-Ulum kemudian berniat menjual lokasi atau properti tersebut. Akan tetapi harapannya properti itu tetap dimiliki oleh orang Islam, dan juga untuk kepentingan pendidikan Islam. Di sinilah Nusantara Foundation menemukan jalannya untuk membeli properti atau lokasi yang akan dipakai sebagai pondok pesantren Nur Inka Nusantara Madani ini.
Tanah yang seluas 7,4 hektar itu berlokasi di sebuah kota kecil bernama Moodus, Negara Bagian Connecticut. Daerah ini merupakan destinasi turis, khususnya di musim panas. Selain bukit-bukit dan pegunungan yang indah, juga di sekitarnya terdapat danau yang cantik. Sekitar tujuh menit perjalanan dengan mobil dari lokasi pesantren juga terdapat air terjun dan Kesel yang menarik, milik mantan seorang bintang film masa lalu.
Rencana Program Pesantren
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Berdasar kepada realita Islam di Amerika Serikat (AS) dan tantangan-tantangannya, pesantren ini akan dibangun dengan rencana-rencana yang terukur dan sesuai. Tentu juga tidak terlepas dari sebuah tuntutan untuk mengenalkan Nusantara dengan segala kekayaan kultur dan alamnya ke Amerika Serikat.
Maka berikut disampaikan beberapa rencana program di pesantren tersebut:
Pertama, terbentuknya sistim pendidikan yang all-inklusif (menyeluruh). Yaitu sebuah sekolah yang melingkup kurikulum pondok pesantren, termasuk program tahfidz, ilmu-ilmu agama, dan bahasa. Juga tentunya kurikulum Amerika Serikat sebagai persyaratan untuk akreditasi.
Kedua, pelatihan Imam dan da’i dari kalangan mualaf, dan warga Muslim Amerika Serikat. Kalau selama ini mayoritas imam dan dai di Amerika adalah pendatang, harapan kita di masa depan imam dan dai akan tumbuh dari kalangan warga asli AS.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Ketiga, laboratorium dakwah. Yaitu fasilitas yang akan mengkaji metode-metode dakwah inovatif di dunia Barat, sesuai dengan situasi dan kondisi sekitarnya. Laboratorium juga berarti akan ada fasilitas dakwah yang diperlukan oleh para mualaf yang ingin memperdalam Islam secara serius. Laboratorium dakwah ini akan dilengkapi dengan sebuah perpustakaan Islam.
Keempat, Pembangunan Keluarga dan Komunitas. Semua bermula dari keluarga. Oleh karenanya di lokasi ini akan disediakan berbagai layanan keluarga, dari bimbingan pernikahan, keluarga, dan remaja, hingga ke fasilitas pernikahan itu sendiri.
Kelima, program pertukaran santri pesantren. Pesantren Nusantara juga akan membuka diri untuk mengadakan “sandwich program” atau program pergantian santri dengan pesantren-pesantren di Indonesia. Santri-santri pesantren di Indonesia dapat nyantri selama 2-3 bulan (short boarding program) di Amerika Serikat untuk pengembangan wawasan dan bahasa.
Keenam, perkemahan keluarga dan komunitas. Lokasi ini juga sangat layak untuk dijadikan perkemahan keluarga maupun komunitas, baik di musim panas maupun di musim dingin. Lokasi yang luas dengan fasilitas alam yang baik sangat memungkinkan untuk itu.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Ketujuh, fasilitas seminar dan konferensi. Pondok Pesantren juga akan menyediakan fasilitas seminar dan konferensi dalam bentuk multi-function hall. Nusantara sendiri menyelenggarakan berbagai seminar dalam berbagai subyek berkenaan dengan Islam dan Muslim.
Kedelapan, program pengenalan Nusantara. Di lokasi ini juga akan diprogramkan berbagai kegiatan untuk mengenalkan bumi Nusantara dengan kekayaan alam dan budayanya. Salah satu bentuk program ini adalah pembangunan rumah-rumah tamu (guest house) berbentuk cottage, yang terbangun dalam bentuk rumah-rumah daerah Nusantara.
Kesembilan, untuk sebuah pesantren masjid menjadi pusat dari segala-galanya. Oleh karenanya di lokasi ini akan berdiri sebuah masjid yang juga secara arsitektur bercirikan bentuk Nusantara.
Kesepuluh, ragam program outreach dan komunitas. Selama ini Nusantara telah melakukan berbagai program outreach dan komunitas termasuk dialog antaragama, pelayanan sosial, dan presentasi-presentasi Islam ke institusi-institusi pendidikan (universitas, dan lain-lain) maupun rumah-rumah ibadah. Semua ini akan menjadi program penting di Pondok Pesantren “Nur Inka Nusantara Madani”.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Kesebelas, program-program liburan musim panas dan kursus-kursus singkat. Berbagai program kursus juga akan diadakan di pondok ini, termasuk kursus intensif bahasa Inggris dengan instruktur dari kalangan native speaking teachers.
Itulah sekilas gambaran program yang akan dicanangkan oleh pondok Inka Nusantara Madani Amerika Serikat. Program-program ini dicanangkan dengan tujuan memberikan manfaat besar bagi komunitas Muslim Amerika Serikat dan bagi pengenalan Nusantara di negeri Paman Sam itu.
Lalu bagaimana dengan rencana pembangunannya? Bagaimana pula dengan pendanaan yang diperlukan?
(Bersambung)
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Bumi Nusantara, 22 Januari 2018
(A/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang