Renungan Zanjabil: Sakit itu Ibadah, Penyakit itu Perlu Dihindari

Oleh: Asoc. Prof. Dr. Abdurrahman Haqqi, Dosen di Universiti Islam Sultan Sharif  Ali (UNISA) Brunei Darussalam asal Bogor Indonesia

Menurut Kamus Bahasa, sakit adalah berasa tidak sehat tubuh atau bagian-bagiannya kerana sesuatu sebab. Manakala penyakit adalah sesuatu yg menyebabkan badan menjadi sakit (atau yg mengganggu kesehatan) dan penyakit berjangkit adalah penyakit yang mudah terjangkit, seperti kurap, malaria, yang sedang melanda dunia hari ini.

Dengan sopan santun dan adab sebagai seorang hamba, Nabi Ibrahim AS mengakui kehilapannya apabila baginda sakit. Baginda mengakui bahwa sakit yang diderita baginda seperti disebut dalam ayat 80 Surah al-Syu’ara artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku”.

Nabi Ibrahim berkata apabila dia sakit bukan apabila Allah membuatnya sakit seperti edisi bahasa dua ayat sebelumnya dan satu ayat sesudahnya. Dalam ketiga-tiga ayat itu semua perbuatan dinisbahkan Ibrahim kepada Allah SWT kecuali sakit. Sila baca ayat-ayat tersebut:

(78 ) (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku,

( 79 ) dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,

( 80 ) dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,

( 81 ) dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),

Sakit adalah ibadah dan tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang muslim sebagaimana tersurat dalam hadis berikut:

Dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah RA daripada Nabi SAW bersabda: “Tidaklah seorang Muslim yang ditimpa suatu penyakit dan keletihan, kegusaran dan kesedihan, gangguan dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah SWT akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR Bukhari, Muslim, At-Tirmizi, Ahmad)

Sebaliknya, penyakit seperti dikatakan Kamus Bahas di permulaan renungan ini yaitu sesuatu yang menyebabkan badan menjadi sakit (atau yang mengganggu kesehatan). Artinya penyakit adalah penyebab sakit.

Ketika tangan anda teriris pisau itu adalah sakit tetapi ketika anda mengiris tangan anda dengan pisau itu adalah penyakit.

Ketika anda dipatok ular berbisa itu adalah sakit tapi ketika anda sengaja mendekati ular berbisa kemudian dipatoknya itu adalah penyakit.

Ketika anda sudah dijangkiti COVID-19, semoga Allah menjauhkan kita dan sanak saudara darinya itu adalah sakit tapi ketika anda berkumpul dan bersentuhan dalam suasana wabah dan anda terjangkit COVID-19 itu adalah penyakit.

Dalam sakit kita mesti bersabar dan dianggap ibadah sebagaimana pernah disentuh dalam Renungan Zanjabil sebelumnya tetapi mencari penyakit adalah suatu kebodohan yang semestinya dihindari.

Dengan perkataan lain jika anda sudah terkena COVID-19 bersabarlah dan serahkan kepada Penciptanya dan ia merupakan ibadah anda. Tapi janganlah anda mencarinya karena ia menunjukkan suatu kebodohan.

Ingatlah sabda Nabi SAW wa firr minal majzum firaraka minal asad larilah engkau dari orang yang terkena penyakit kusta seperti engkau lari dari seekor singa. (HR al-Bukhari)

Wallahu a’lam.

Semoga bermanfa’at.

(AK/B04/R1-P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.