Bangui, 14 Rabi’ul Awwal 1437/25 Desember 2015 (MINA) – Republik Afrika Tengah (CAR) telah menunda tiga hari pemilihan umum nasional yang rencananya akan dilaksanakan pada 27 Desember 2015.
Diadakannya pemilu pada 30 Desember untuk memungkinkan pihak berwenang bisa menangani masalah organisasi dan logistik.
Para pejabat mengatakan, mereka memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan pelatihan petugas pemilihan dan mendistribusikan logistik pemungutan suara untuk semua TPS di negara itu.
“Ini pekerjaan yang sangat besar dan kami tidak bisa tidur sampai kami menyelesaikannya,” kata Alain Duplex, petugas pemilu PBB di ibukota Bangui kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Pemungutan suara CAR sebagai referendum konstitusi untuk menciptakan senat yang kemudian akan merancang pembentukan pemerintahan demokratis dan membantu mengakhiri konflik komunal bersenjata antara kelompok Kristen dan Muslim.
Pekan lalu, oposisi bersenjata Muslim mendeklarasikan negara otonom di wilayah timur laut, suatu langkah yang dikecam oleh pemerintah transisi negara itu.
Penundaan kali ini menjadi yang kelima kalinya.
“Hari Natal seharusnya menjadi hari terakhir kampanye untuk kandidat, tapi sekarang pemilu telah ditunda lagi – kali ini tiga hari – itu akan menimbulkan keraguan lebih lanjut tentang kredibilitas suara,” kata Duplex.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Berbicara kepada wartawan di New York, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, penundaan itu bukan kemunduran.
“Saya pikir jelas, mengingat situasi keamanan yang sangat lemah di negeri itu, sangat penting bahwa pemilu berlangsung dengan cara yang terbaik,” katanya kepada wartawan di New York. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu