Yerusalem, MINA – Ribuan Jamaah muslim pada Jumat (27/1) memenuhi Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi untuk sholat shubuh berjamaah sebagai bagian dari kampanye fajar agung dan bentuk pembelaan terhadap para martir yang gugur di Jenin, Kamis kemarin.
Di Yerusalem, sejumlah besar jamaah melakukan sholat subuh di Al-Aqsa di samping pasukan pendudukan Israel yang semakin memperketat prosedur pembatasannya di gerbang masjid dan menghalangi masuknya jamaah untuk melakukan shalat subuh.
“Pasukan pendudukan mencegah sejumlah pemuda memasuki Al-Aqsa untuk melakukan sholat Subuh, sehingga banyak dari mereka melakukan sholat di gerbang luar masjid,” ungkap sumber lokal seperti dikutip dari Palestine Informatin Center (PIC).
Sejak fajar, halaman Masjid Al-Aqsa sudah ramai didatangi orang-orang Yerusalem dan dari berbagai wilayah di Palestina yang diduduki pada tahun 1948, dan mereka yang berhasil mencapai masjid dari Tepi Barat.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Di Hebron, ratusan warga berkumpul di dalam Masjid Ibrahimi hingga ke jalan-jalan melaksanakan shalat shubuh, di mana Syekh Moataz Abu Sneina memimpin shalat berjamaah.
“Ramah tamah, termasuk kurma dan minuman panas, diberikan kepada para jamaah, atas partisipasi dari keluarga Hebron, rumah sakit tuan kami Ibrahim Al-Khalil, dan sumbangan dari masyarakat, dalam suasana meriah, dan sesi dzikir, takbir dan doa untuk para Martir,” jelas sumber itu.
Di Jenin, masyarakat kota Qabatiya menghidupkan kembali Fajar Agung di masjid Al-Nour dan Salah Al-Din, untuk berikan doa bagi para syuhada dan untuk dua syuhada kota tersebut, Habib Kamil dan Abdel Hadi Nazzal.
Sepekan ini, Masjid Al-Aqsa yang diberkati menyaksikan pelanggaran keras selama serbuan para pemukim, di mana mereka mengibarkan bendera pendudukan dan melakukan sujud di lantai-lantai Masjid Al-Aqsa sebagai bagian dari ritualnya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pasukan pendudukan juga menyerbu Mushalla Al-Qibli dan Al-Marwani. Sejumlah besar dari mereka berswafoto di depan bangunan muslim yang kerap disebut dengan Dome of the Rock.
Warga Yerusalem terus menyerukan kehadiran besar di Masjid Al-Aqsa, untuk menggagalkan semua rencana pendudukan dalam upaya mengubah status quo di Al-Aqsa, yang membaginya secara temporal dan spasial. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza