Respons Kemlu RI Soal Bakal Absennya AS dari G20 Jika Ada Rusia

Jakarta, MINA – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) Teuku Faizasyah merespons pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen terkait rencana absennya AS di sejumlah penyelenggaraan G20 jika ada Rusia.

“Kita mencermati apa yang disampaikan Menteri Keuangan AS, namun tentunya kita memiliki kebijakan untuk tidak mengomentari statement yang disampaikan,” kata Faizasyah dalam press briefing virtual, Kamis (7/4).

Dari sisi kesiapan, lanjutnya, pihak Kementerian Keuangan RI sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk keberhasilan penyelenggaraan tersebut,

Kementerian Keuangan RI adalah pemangku Finance Track dalam penyelenggaraan G20.

Dia meyakini Kementerian Keuangan sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk keberhasilan penyelenggaraan G20 Finance Track.

Faizasyah menjelaskan, sebagai tuan rumah, Indonesia berupaya menjalankan aturan penyelenggaraan G20 sebagaimana presidensi-presidensi sebelumnya.

Tentunya, Indonesia berharap kehadiran seluruh anggota G20 di berbagai rangkaian pertemuan G20, baik itu Sherpa Track maupun Financial Track.

Surat undangan kepada negara-negara anggota G20 telah dikirim Indonesia, selaku tuan rumah pada 22 Februari 2022, tepat dua hari sebelum Rusia melakukan invasi di Ukraina.

“Berbicara tentang G20, tentu berbicara proses yang cukup panjang menuju KTT G20. Dengan demikian kesinambungan pertemuan satu dan yang lain itu penting. Harapan kita meeting-meeting itu tetap bisa berjalan sesuai dengan jadwal dan rencana yang ditetapkan,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan media-media barat, AS menegaskan tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan di G20 jika dihadiri Rusia.

Statemen tersebut disampaikan Menteri Keuangan AS Janet Yellen saat berbicara di House Financial Services Committee. Dia meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20. (L/RE1/R2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.