Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Respons Kenaikan Tarif AS, Negara ASEAN Pilih Jalur Dialog

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

2 Views

bendera negara-negara ASEAN (foto: IST)

Kuala Lumpur, MINA – Para menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) pada Kamis (10/4) menyatakan tidak akan mengambil tindakan balasan terhadap kenaikan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Sebagai gantinya, ASEAN mengutamakan dialog konstruktif dengan Washington untuk menyelesaikan permasalahan perdagangan ini.  Bernama melaporkan.

Presiden Trump mengumumkan penundaan selama 90 hari terhadap penerapan tarif yang awalnya direncanakan untuk enam dari sembilan negara Asia Tenggara, dengan tarif yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang dikenakan pada Uni Eropa, Jepang, dan India.

Menanggapi hal ini, para menteri ekonomi ASEAN menyatakan keprihatinan atas potensi dampak negatif dari tarif tersebut dan menegaskan komitmen mereka terhadap sistem perdagangan multilateral yang adil dan berbasis aturan.

Baca Juga: Ilmuwan Hidupkan Kembali Spesies Dire Wolf yang Telah Punah Ribuan Tahun Lalu

ASEAN yang merupakan ekonomi terbesar kelima di dunia dan sangat bergantung pada ekspor untuk pertumbuhan ekonominya, menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan kolaborasi untuk menjaga keseimbangan hubungan perdagangan global.

Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, mengungkapkan bahwa ASEAN berencana mengadakan pertemuan puncak khusus dengan Amerika Serikat untuk menyampaikan pandangan dan kekhawatiran mereka terkait tarif yang diusulkan. Malaysia, sebagai ketua ASEAN tahun ini, akan memimpin upaya tersebut.

Meskipun beberapa negara memilih untuk membalas tarif AS dengan tindakan serupa, ASEAN memilih pendekatan diplomatik. Langkah ini mencerminkan strategi ASEAN untuk menghindari eskalasi perang dagang dan mencari solusi melalui dialog. Namun, para analis memperingatkan bahwa meskipun ASEAN bersatu dalam pendekatannya, hal itu mungkin tidak cukup untuk mempengaruhi kebijakan perdagangan AS secara signifikan.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, telah memperingatkan bahwa kebijakan tarif impor tinggi dari AS dapat berdampak luas pada kawasan Asia Tenggara. Ia menyoroti bahwa negara-negara dengan surplus perdagangan, seperti Vietnam dan lainnya di ASEAN, mungkin menjadi fokus dari penerapan tarif tersebut. []

Baca Juga: Presiden: Iran Tidak Akan Mundur dengan Pencapaian Nuklirnya dan Tolak Ancaman AS

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Kolom
Indonesia