Paris, 26 Dzulqa’dah 1437/29 Agustus 2016 (MINA) – Sebuah video tersebar luas di media sosial yang menayangkan rekaman seorang pemilik restoran di pinggiran kota Paris menolak melayani dua wanita Muslim.
Hal itu memicu kemarahan di Perancis dan menyerukan protes.
“Teroris adalah Muslim dan semua Muslim adalah teroris,” kata pemilik restoran kepada wanita Perancis berjilbab, BBC melaporkan pada Ahad (28/8).
Insiden itu sendiri terjadi di restoran Le Cenacle di Tremblay-en-France pada Sabtu, demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pada Ahad, pemilik restoran tersebut meminta maaf kepada kelompok pendemo yang berkumpul di luar restorannya.
Menurut Le Parisien, pemilik restoran tersebut, dia “lepas kendali” karena ketegangan saat ini sekitar isu mengenakan burkini di pantai Perancis. Ia juga mengaku memiliki seorang teman yang meninggal pada serangan teror di konser Bataclan pada November tahun lalu.
Organisasi anti-Islamofobia CCIF menawarkan dukungan hukum dan psikologis kepada dua Muslimah tersebut. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina