Riau, MINA – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau meluas hingga sekitar 500 hektare. Gubernur Riau Abdul Wahid mengumumkan status tanggap darurat bencana karhutla, Selasa (22/7).
“Per hari ini, saya Gubernur Riau telah menetapkan status tanggap darurat,” kata Abdul Wahid dalam konferensi pers di kantornya, Pekanbaru, Riau.
Abdul Wahid mengungkapkan sejumlah hal yang telah dilakukan Pemprov Riau dan instansi terkait, seperti monitoring dan ground checking titik hotspot, penambahan personel dan peralatan untuk melakukan pemadaman karhutla, dan penggunaan alat berat untuk membuat sekat-sekat bakar.
Pemprov juga telah menggerakkan kendaraan operasional ke lokasi titik api.
Baca Juga: Kapolda Riau Ungkap Rencana Wapres Gibran Hadir Tonton Pacu Jalur
Dalam upaya pemadaman, Pemprov Riau juga telah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Selain itu, sejumlah embung di dekat titik api juga telah dilaksanakan.
“Kendala yang selama ini kami hadapi adalah lahan kering yang menyebabkan mudah terbakar, angin kencang yang cepat meluaskan api ke titik lain, dan perbukitan,” tuturnya.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengungkapkan bahwa pihaknya telah menetapkan 29 tersangka atas karhutla yang terjadi di lahan seluas 213 hektare di empat kota/kabupaten Provinsi Riau.
“Setelah satu pekan ke belakang kami ungkap dengan total 29 tersangka dan 213 hektare lahan hangus terbakar,” kata Herry. []
Baca Juga: Cuaca Jakarta Rabu Ini Cerah Sepanjang Hari
Mi’raj News Agency (MINA)