Paris, MINA – Ribuan pengunjuk rasa “rompi kuning” berbaris di Paris dan kota-kota Perancis lainnya pada Sabtu (9/2) melakukan protes kepada pemerintah.
Ini merupakan pekan ke-12 aksi itu digelar karena Presiden Emmanuel Macron berencana menaikkan pajak bahan bakar.
Aksi ini dimulai pada pertengahan November lalu melawan rencana pemerintah menaikkan pajak bahan bakar. Kini massa mengerahkan puluhan ribu demonstran secara nasional setiap Sabtu, demikian Arab News memberitakan pada Ahad (10/2).
Pada hari sebelumnya pemerintah memperingatkan kepada demonstran, polisi tidak akan ragu menggunakan senjata (flashballs) jika terjadi kekerasan oleh demonstran setelah diotorisasi oleh pengadilan administrasi tertinggi Perancis.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Para pengunjuk rasa pada Sabtu memberi penghormatan kepada mereka yang terluka dalam beberapa bulan terakhir, mengecam penggunaan senjata kendali huru-hara flashball yang dilarang di sebagian besar negara Eropa.
Sekitar 1.000 petugas polisi telah terluka bersama dengan 1.700 demonstran sejak awal protes, menurut angka resmi.
“Benar bahwa senjata perantara ini bisa melukai, tetapi dihadapkan kepada perusuh, polisi membutuhkannya untuk membela diri melawan mereka yang menyerang polisi,” kata Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner. (T/Haf/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel