Nazareth, MINA – Ribuan massa Palestina ambil bagian dalam aksi unjuk rasa, Sabtu (6/2) di kota Tamara, daerah bersejarah di utara Palestina yang diduduki Israel,
Massa mengungkapkan kebencian atas keterlibatan polisi Israel dalam gelombang kejahatan yang sedang berlangsung dan kolaborasi dengan penjahat, Kantor Berita Wafa melaporkannya.
Massa berkumpul di Clock Square di kota tersebut dan berbaris menuju Route 70 yang berdekatan dan memblokirnya ke lalu lintas di kedua arah untuk beberapa waktu.
Di antara para pengunjuk rasa adalah walikota komunitas Arab, anggota parlemen Arab, anggota faksi Arab, dan perwakilan masyarakat sipil.
Baca Juga: Pesan Pilu Tentara Israel yang Disandera di Gaza
Sehari sebelmnya, Jumat (5/2), ribuan orang Palestina mengambil bagian dalam aksi unjuk rasa yang lebih kecil di banyak kota besar dan sebagian kecil di tanah yang diduduki untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas keterlibatan polisi dan kolaborasi dengan para penjahat,
Sejak awal tahun ini polisi telah membunuh 12 orang di seluruh komunitas mayoritas Arab.
Salah satu demonstrasi di Umm Al-Fahm menyaksikan ratusan pengunjuk rasa berdemonstrasi di luar kantor Polisi Israel di kota dan meneriakkan slogan-slogan yang mengutuk polisi atas keterlibatan mereka dalam gelombang kejahatan.
Para pengunjuk rasa meneriakkan, “Polisi keluar!” dan menuntut tindakan melawan kekerasan dan kriminalitas di wilayah mayoritas Arab di Palestina bersejarah yang diduduki Israel.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Dirikan Dua Pos Ilegal di Tepi Barat
Protes lain yang lebih kecil di pusat kota Tayibe melihat pengunjuk rasa memblokir jalan utama di luar kota dengan ban yang terbakar dan bentrok dengan polisi Israel.
Orang Arab di Israel saat ini adalah orang Palestina yang tinggal di tanah mereka setelah pembentukan negara pendudukan pada tahun 1948 dan keturunan mereka. Mereka membentuk sekitar 20 persen dari sembilan juta penduduk negara itu.
Secara hukum, hak mereka sama dengan hak warga negara Yahudi. Namun dalam praktiknya mereka mengalami diskriminasi dalam akses memperoleh pekerjaan, perumahan, kepolisian, dan kebutuhan pokok lainnya.
Warga Palestina telah lama menuduh polisi Israel menutup mata terhadap serangkaian kekerasan senjata di antara orang Arab Israel dan bahkan terlibat dengan geng kriminal.(T/R1/P1)
Baca Juga: Mantan Menteri Israel Akui Kekalahan Pasukannya di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: “Ingat kami”, Utusan Palestina Menangis di DK PBB