Delhi, MINA – Sekolah-sekolah ditutup di sebagian besar wilayah utara India, Kamis (9/11), akibat polusi menyentuh tingkat bahaya untuk hari ketiga. Kalangan dokter menyebut kondisi tersebut sebagai darurat kesehatan masyarakat.
Pemerintah Punjab mengatakan telah menutup semua 25.000 sekolah di negara bagian itu selama pekan ini karena kondisi udara yang buruk membungkus utara India dan daerah-daerah tetangga Pakistan.
Keputusan tersebut diambil sehari setelah pihak berwenang Delhi mengatakan mereka menutup semua 6.000 sekolah di ibu kota sampai hari Ahad.
Angin kencang dan pembakaran sisa-sisa pascapanen di Punjab dan daerah-daerah sekitarnya telah menyebabkan tingkat polutan berbahaya di udara melonjak hingga berkali-kali lipat dari posisi yang yang dianggap aman.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Angka di situs kedutaan Amerika Serikat menunjukkan tingkat PM2.5 – partikulat terkecil yang menyebabkan kerusakan parah pada kesehatan – meningkat lebih dari 1.000 pada hari Rabu sore di Delhi, meskipun pada hari Kamis menurun menjadi 590.
Penasihat pemerintah mendesak orang yang mengalami kesulitan bernapas untuk tetap berada di dalam rumah dan mengatakan setiap orang harus menghindari aktivitas berat.
Laporan media mengatakan asap tebal juga menyebabkan serangkaian kecelakaan di utara India.
Delapan siswa meninggal pada Rabu malam saat sebuah truk menabrak mereka saat mereka sedang menunggu bus di pinggir jalan di Punjab.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Pada Kamis, The Times of India bergabung dengan dengan sejumlah pihak mendesak pemerintah agar serius menangani polusi udara kronis, yang oleh Asosiasi Medis India digambarkan sebagai darurat kesehatan masyarakat.
Ini adalah tahun kedua Delhi – sekarang ibu kota paling tercemar di dunia dengan kualitas udara yang lebih buruk daripada Beijing – menghadapi tingkat PM2.5 yang tinggi.
“Polusi udara selama musim dingin telah menjadi malapetaka bagi sebagian besar wilayah utara India. Sudah saatnya pertanyaan diajukan: mengapa pihak berwenang tidak mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi polusi udara terburuk di dunia,” kata Times of India.
Sejak 2014, ketika angka WHO menunjukkan tingkat krisis, pihak berwenang di Delhi telah menutup pembangkit listrik untuk sementara dan bereksperimen dengan membatasi lalu lintas mobil di jalan.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Tapi tindakan sementara itu tidak banyak memberikan pengaruh dalam mengatasi akar masalah polusi udara di sana. (T/R11/P1)
Miraj News Agency (MINA)
India.aspx">http://english.ahram.org.eg/NewsContent/2/9/281212/World/International/Thousands-of-schools-close-as-smog-envelopes-India.aspx
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza