Kilis, 27 Rabi’ul Akhir 1437/6 Februari 2016 (MINA) – Ribuan warga Suriah melarikan diri dari pedesaan di Aleppo menuju Turki, saat pasukan pemerintah menerobos pertahanan oposisi di provinsi utara itu.
Perkembangan tersebut terjadi ketika pembicaraan diplomatik antara delegasi rezim dan oposisi Suriah di Jenewa yang ditengahi PBB untuk mengakhiri perang mengalami kebuntuan dan Arab Saudi mengumumkan kesiapannya untuk mengirim pasukan darat.
Sebuah organisasi bantuan Turki mengatakan pada Jumat (5/2), sekitar 50.000 pengungsi sangat membutuhkan makanan, air dan tempat tinggal.
“Dalam tiga hari terakhir lebih 50.000 orang dari kota perbatasan Azaz (Suriah) ke kota Turki Kilis hingga di perbatasan Turki,” kata Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH).
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Orang-orang meninggalkan rumah mereka untuk melindungi kehidupan mereka, datang ke perbatasan dan mereka berusaha bertahan dengan tidur di bawah pohon di udara terbuka,” tambah IHH, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebelumnya di London pada Kamis, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan, antara 60.000 hingga 70.000 warga Suriah sedang menuju Turki, mencoba untuk melarikan diri dari peperangan mematikan di Aleppo.
“Mereka (pasukan rezim Suriah) menyerang Aleppo dan jalur kemanusiaan, jalur logistik dari Turki ke Aleppo telah terputus,” katanya.
Tearkhir, Aleppo dihuni oleh 300.000 warga Suriah.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pemerintah Suriah yang didukung oleh serangan udara Rusia, melancarkan serangan besar-besaran dari utara Aleppo dan merebut beberapa kota strategis penting pada Senin lalu. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon